Jumat 06 Aug 2021 07:06 WIB

Sakit Pun Tetap Wajib Beribadah

Bahkan para nabi dan rasul juga pernah mengalami sakit.

Sakit pun Tetap Wajib Beribadah
Foto: ANTARA/Aswaddy Hamid
Sakit pun Tetap Wajib Beribadah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibadah merupakan kewajiban makhluk (jin dan manusia) kepada Kholik (QS Adz Dzariyat 56). Karenanya, sebagai seorang Islam (muslim) atau orang beriman (mukmin) tentu mempunyai kewajiban beribadah (mahdlah) kepada Allah dalam kondisi apapun. Bagaimana jika dalam kondisi sakit, apakah kewajiban beribadah masih tetap berlaku?

Sakit adalah manusiawi. Setiap manusia dapat menderita sakit. Bukan hanya manusia awam yang menderita sakit, ulama pun dapat menderita sakit. Bahkan para nabi dan rasul juga pernah mengalami sakit.

Baca Juga

Nabi Ibrahim sebagai Bapak Para Nabi juga pernah menderita sakit (QS ash Shaffat 89). Nabi Sulaiman yang terkenal paling kaya dan berkuasa juga mengalami sakit (QS Shad 34).

Nabi Yunus juga pernah sakit (QS ash Shaffat 145). Nabi Ayub salah satu contoh yang melegenda dalam hal sakit. Dan bahkan Rasulullah SAW juga mengalami sakit sebelum meninggal.

Para nabi dan rasul sebagai utusan Allah tentu tetap beribadah. Bagaimana kisah Ayub yang sakit menahun dan ditinggalkan keluarga, ia tetap melakukan kewajiban ibadah yang dibebankan pada dirinya. Demikian pula Rasulullah Muhammad SAW juga tetap menjalankan shalat dengan duduk disamping Abu Bakar RA.

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement