Kamis 05 Aug 2021 22:32 WIB

Kasus Aktif Covid-19 Purbalingga Cenderung Turun

Kasus aktif Covid-19 Purbalingga alami penurunan selama dua pekan terakhir.

Kasus aktif Covid-19 Purbalingga alami penurunan selama dua pekan terakhir.
Foto: Prayogi/Republika.
Kasus aktif Covid-19 Purbalingga alami penurunan selama dua pekan terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menyatakan bahwa kasus aktif COVID-19 cenderung mengalami penurunan selama dua pekan terakhir. Pada 18 Juli 2021 kasus aktif di Purbalingga mencapai 3.406 kasus atau tertinggi dalam sebulan terakhir.

"Namun setelah itu terus menurun, hari ini kasus aktif sebanyak 2.055 atau terendah dalam sebulan terakhir," kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Hanung Wikantono ketika dihubungi dari Purwokerto, Kamis (5/8).

Baca Juga

Dari 2.055 kasus aktif tersebut, 252 orang masih dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan dan 1.803 lainnya melakukan isolasi mandiri. "Berbagai upaya penatalaksanaan dan upaya penurunan kasus COVID-19 terus dilakukan, sehingga alhamdulillah saat ini tren sudah mulai turun dan akan terus diupayakan penurunannya," katanya.

Dia menambahkan, berbagai upaya pembatasan yang dilakukan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Purbalingga mempunya peran besar dalam penurunan kasus aktif di wilayah ini. PPKM mulai menunjukkan hasil efektif dengan adanya tren penurunan kasus aktif COVID-19.

Dia mengatakan, efektifitas PPKM juga terlihat dari data penurunan tingkat hunian rumah sakit di wilayah setempat.

"Tingkat hunian rumah sakit rata-rata sudah pada posisi 68 persen di ruang perawatan COVID-19 dan 85 persen di ruang ICU. Sebelumnya, mencapai 88 persen," katanya.

Dia menambahkan, angka kumulatif kesembuhan pasien COVID-19 di wilayah ini juga terus merangkak naik. Sebelumnya tingkat kesembuhan sudah dapat mencapai 94 persen, namun pada awal merebaknya varian Delta tingkat kesembuhan sempat menurun hingga hanya sebesar 73 persen.

"Saat ini sudah mulai merangkak naik lagi mencapai 80 persen," katanya.

Kendati demikian, dia mengakui bahwa angka kematian mengalami peningkatan dalam beberapa pekan terakhir ini dari rata-rata empat persen menjadi lima persen. Dia juga menambahkan, berdasarkan data terakhir jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di wilayah ini sejak awal penanganan sebanyak 16.081 orang.

Dari jumlah 16.081 tersebut, sebanyak 13.119 dinyatakan sembuh, 907 meninggal dunia, 252 masih dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan dan 1.803 lainnya melakukan isolasi mandiri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement