Kamis 05 Aug 2021 18:35 WIB

Kasus Aktif Covid-19 Pekanan Diklaim Menurun

Kasus aktif di tingkat nasional tercatat masih sekitar 500 ribu kasus.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus raharjo
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyebut pentingnya memasifkan upaya deteksi dini melalui testing (pemeriksaan). Meskipun saat ini angka testing nasional sudah melebihi standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).
Foto: BNPB
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyebut pentingnya memasifkan upaya deteksi dini melalui testing (pemeriksaan). Meskipun saat ini angka testing nasional sudah melebihi standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat terjadinya penurunan kasus aktif pekanan untuk pertama kalinya setelah lonjakan kasus akhir Juni lalu. Jumlah kasus aktif pekanan ini turun dari 573.903 pada 25 Juli menjadi 535.135 kasus pada 1 Agustus.

“Sebelumnya kasus aktif mingguan terus mengalami kenaikan,” kata Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers, Kamis (5/8).

Wiku mengatakan, penurunan jumlah kasus aktif ini menunjukan jumlah kesembuhan yang lebih banyak daripada kasus positif baru. Dari catatan Satgas, penurunan kasus aktif inipun paling banyak dikontribusikan oleh lima provinsi yang mengalami penurunan tajam pada kasus aktifnya.

Yaitu DKI Jakarta yang turun 48.139 kasus, Banten turun 12.560 kasus, Jawa Barat turun 6.595 kasus, Jawa Tengah turun 5.526 kasus, dan Kalimantan Tengah turun 2.485 kasus.

“Saya apresiasi seluruh pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat dari kelima provinsi ini yang telah bahu membahu menurunkan kasus aktif,” ujar dia.

Ia pun menekankan agar penurunan kasus aktif ini harus terus dipertahankan. Saat ini, kasus aktif di tingkat nasional tercatat masih mencapai sekitar 500 ribu kasus. Karena itu, diperlukan upaya kolektif seluruh daerah dalam menangani seluruh pasien Covid-19 di wilayahnya sehingga dapat segera sembuh.

Wiku menekankan, penurunan kasus aktif ini harus diupayakan melalui upaya untuk meningkatkan angka kesembuhan. Jika dilihat pada sebaran 514 kabupaten kota di Indonesia, sebagian besar wilayah Indonesia yaitu 63,13 persen atau 324 kabupaten kota memiliki kasus aktif antara 51-1000 kasus.

“Artinya jika pemerintah daerah dan masyarakatnya berupaya sedikit lagi untuk menurunkan kasus, maka kasus aktif akan lebih cepat untuk segera berubah menjadi kesembuhan,” kata Wiku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement