Rabu 04 Aug 2021 20:22 WIB

Tinjau PT Epson, Kapolri: Elemen Agar Buruh Kawal Vaksinasi

Elemen buruh diminta turut mensosialisasikan vaksinasi kepada sesama buruh.

Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin covid-19 Sinovac kepada warga saat vaksinasi massal di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (8/7). Pemerintah Kota Bekasi menggelar vaksinasi massal sebanyak 50 ribu orang dalam sehari yang diperuntukan bagi kalangan usia 18 tahun keatas dan lansia sebagai upaya menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity). Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin covid-19 Sinovac kepada warga saat vaksinasi massal di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (8/7). Pemerintah Kota Bekasi menggelar vaksinasi massal sebanyak 50 ribu orang dalam sehari yang diperuntukan bagi kalangan usia 18 tahun keatas dan lansia sebagai upaya menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity). Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau pelaksanaan vaksinasi di PT Epson, Kawasan EJIP, Cikarang Selatan, Bekasi, Rabu (4/8). Vaksinasi menyasar 25 ribu buruh. Kegiatan tersebut merupakan inisiasi Mabes Polri dengan menggandeng Federasi Serikat Pekerja Metal (FSPMI).

Kapolri mengaku bangga dengan peran aktif buruh membantu pemerintah dalam program vaksinasi melalui kerjasama akselerasi vaksinasi massal sebagai upaya penanganan Pandemi Covid-19. 

Sigit pun meminta elemen buruh untuk terus mengawal program pemerintah untuk mewujudkan herd immunity alias kekebalan komunal.  "Rencana kita akan turunkan kurang lebih 25 ribu (dosis vaksin) untuk tahap pertama. Dan secara bertahap akan kita tambah sesuai dengan kebutuhan," ujar Sigit dalam sambutannya.

Mantan Kabareskrim Polri ini menyampaikan dua hal utama yang harus diperhatikan dalam upaya pengendalian pandemi Covid-19 ini. Keduanya yakni keselamatan rakyat dan perekonomian. Dia menekankan, ada hal-hal yang harus dijaga sehingga keduanya bisa berjalan lantaran persoalan kesehatan dan ekonomi tidak dapat dipisahkan.

Oleh sebab itu, lanjut Sigit, dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat dari paparan virus Corona ialah dengan menegakkan disiplin protokol kesehatan ketat dan pengaturan terkait mekanisme bekerja, dan salah satunya ialah dengan masifnya vaksinasi.

"Sehingga rekan-rekan buruh tetap kita jaga kesehatannya, karena kita tahu penghasil utama pemasukan buat negara itu adalah ekspor. Dan kawan-kawan buruh banyak terlibat dalam kegiatan ini, oleh karena itu kawan-kawan buruh sebagai pahlawan devisa harus kita jaga," katanya. 

Kapolri meminta elemen buruh turut mensosialisasikan vaksinasi kepada sesama buruh. Makin banyak buruh yang divaksin, makin cepat kekebalan kelompok atau herd immunity terbentuk. Dengan begitu, kehidupan normal baru atau new normal bisa lekas terbentuk. 

"Ajak kawan-kawannya yang masih belum mau vaksin. Sehingga tentunya harapan kita bisa kembali dalam situasi new normal setelah herd immunity terbentuk," tandas Sigit. 

Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal yang hadir dalam acara tersebut mengucapkan terima kasih kepada Kapolri yang menggelar program vaksinasi presisi yang menyasar para buruh. 

Iqbal menyampaikan, ada lebih dari 10 persen buruh di Indonesia yang terinfeksi Covid-19. Ratusan buruh di antaranya, telah meninggal dunia akibat terpapar virus tersebut.

"Oleh karena itu kami setidaknya KSPI menyambut baik dan berterima kasih atas respon cepat dari pemerintah dalam hal ini program vaksin presisi oleh polri adalah menjawab apa yang telah kami sampaikan tentang persoalan Covid," tuturnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement