Kamis 05 Aug 2021 01:48 WIB

Laba Melonjak, Harga Saham BTN Diprediksi Capai Rp 2.600

Tercatat BTN mencatatkan laba bersih sebesar Rp 920 miliar pada semester satu 2021

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Nasabah usai bertransaksi di Kantor PT Bank Tabungan Negara (Persero), (ilustrasi). Harga saham BTN diprediksi mencapai Rp 2.600.
Foto: BTN
Nasabah usai bertransaksi di Kantor PT Bank Tabungan Negara (Persero), (ilustrasi). Harga saham BTN diprediksi mencapai Rp 2.600.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk pada semester satu 2021 dinilai sejumlah analis cukup baik. Hal ini membuat sejumlah analis merekomendasikan beli saham berkode BBTN tersebut dengan target harga atau target price (TP) mencapai Rp 2.600.

Tercatat BTN mencatatkan laba bersih sebesar Rp 920 miliar pada semester satu 2021 atau naik sekitar 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Menurut Analis Aldiracita Sekuritas Indonesia Agus Pramono laba bersih BBTN hanya memenuhi 34,5 persen dari estimasi laba bersih pada 2021 namun pada tingkat laba operasi pra-provisi (PPOP) hasilnya sejalan perkiraan Aldiracita sekuritas.

Baca Juga

Loans loss provisions (LLP) atau cadangan kerugian yang lebih tinggi dari perkiraan disebabkan oleh cakupan NPL yang lebih tinggi. Kami merevisi prediksi sebelumnya. Tetapi kami mempertahankan TP kami Rp 2.600,” ujarnya, Rabu (4/8).

Sementara itu, Analis Mandiri Sekuritas Kresna Hutabarat menambahkan perolehan laba bersih BBTN yang naik 20 persen dan diimbangi turunnya cost of fund. Maka itu, pihaknya merekomendasikan beli saham BBTN dengan target price mencapai Rp 2.200 atau naik sekitar 63 persen dibandingkan penutupan perdagangan saham BBTN hari ini sebesar Rp 1.345.

“Kami memprediksi BTN akan memperoleh laba bersih hingga akhir 2021 sebesar Rp 2,153 triliun. Pertumbuhan laba bersih yang kuat didukung dengan menurunnya cost of fund dan stabilnya pertumbuhan pendapatan non bunga,” ucapnya.

Analis Sucor Sekuritas Edward Lowis juga rekomendasi beli saham BBTN dengan target price sekitar Rp 2.000. Hal ini dikarenakan meski perolehan laba BBTN baru memenuhi 34 persen proyeksi kinerja hingga tahun ini, tetapi keberhasilan BTN cost of fund akan membuat net interest margin (NIM) perseroan mengalami perbaikan menjadi 3,4 persen atau naik 25 bps (yoy) pada semester satu 2021.

“Pertumbuhan segmen KPR subsidi BTN sebesar 11 persen (yoy) membuat penyaluran kredit perseroan naik 5,6 persen atau lebih tinggi dari bank BUKU III lainnya,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement