Rabu 04 Aug 2021 18:25 WIB

Tren Jual Emas Meningkat 20 Persen pada Masa PPKM

Warga mengaku, menjual perhiasan emas untuk memenuhi kebutuhan ekonomi saat pandemi..

Rep: Thoudy Badai/ Red: Mohamad Amin Madani

Warga menjual perhiasan emas di salah satu toko emas di Pasar Baru Bekasi, Jawa Barat, Rabu (4/8). Menurut pemilik toko emas, pembelian perhiasan emas dari warga mengalami peningkatan sebasar 20-30 persen pada massa PPKM. Warga mengaku menjual perhiasan emas tersebut untuk memenuhi kebuthan ekonomi ditengah masa pandemi Covid-19. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pekerja mengecek perhiasan emas milik warga yang hendak dijual di salah satu toko emas di Pasar Baru Bekasi, Jawa Barat, Rabu (4/8). Menurut pemilik toko emas, pembelian perhiasan emas dari warga mengalami peningkatan sebasar 20-30 persen pada massa PPKM. Warga mengaku menjual perhiasan emas tersebut untuk memenuhi kebuthan ekonomi ditengah masa pandemi Covid-19. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pekerja menunjukan perhiasan emas milik warga yang hendak dijual di salah satu toko emas di Pasar Baru Bekasi, Jawa Barat, Rabu (4/8). Menurut pemilik toko emas, pembelian perhiasan emas dari warga mengalami peningkatan sebasar 20-30 persen pada massa PPKM. Warga mengaku menjual perhiasan emas tersebut untuk memenuhi kebuthan ekonomi ditengah masa pandemi Covid-19. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Warga menjual perhiasan emas di salah satu toko emas di Pasar Baru Bekasi, Jawa Barat, Rabu (4/8). Menurut pemilik toko emas, pembelian perhiasan emas dari warga mengalami peningkatan sebasar 20-30 persen pada massa PPKM. Warga mengaku menjual perhiasan emas tersebut untuk memenuhi kebuthan ekonomi ditengah masa pandemi Covid-19. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Perhiasan emas dijajakan di salah satu toko emas di Pasar Baru Bekasi, Jawa Barat, Rabu (4/8). Menurut pemilik toko emas, pembelian perhiasan emas dari warga mengalami peningkatan sebasar 20-30 persen pada massa PPKM. Warga mengaku menjual perhiasan emas tersebut untuk memenuhi kebuthan ekonomi ditengah masa pandemi Covid-19. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Perhiasan emas tersimpan di salah satu toko emas di Pasar Baru Bekasi, Jawa Barat, Rabu (4/8). Menurut pemilik toko emas, pembelian perhiasan emas dari warga mengalami peningkatan sebasar 20-30 persen pada massa PPKM. Warga mengaku menjual perhiasan emas tersebut untuk memenuhi kebuthan ekonomi ditengah masa pandemi Covid-19. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Warga menjual perhiasan emas di salah satu toko emas di Pasar Baru Bekasi, Jawa Barat, Rabu (4/8). Menurut pemilik toko emas, pembelian perhiasan emas dari warga mengalami peningkatan sebasar 20-30 persen pada massa PPKM. Warga mengaku menjual perhiasan emas tersebut untuk memenuhi kebuthan ekonomi ditengah masa pandemi Covid-19. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Warga menjual perhiasan emas di salah satu toko emas di Pasar Baru Bekasi, Jawa Barat, Rabu (4/8). Menurut pemilik toko emas, pembelian perhiasan emas dari warga mengalami peningkatan sebasar 20-30 persen pada massa PPKM. Warga mengaku menjual perhiasan emas tersebut untuk memenuhi kebuthan ekonomi ditengah masa pandemi Covid-19. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Warga menjual perhiasan emas di salah satu toko emas di Pasar Baru Bekasi, Jawa Barat, Rabu (4/8). Menurut pemilik toko emas, pembelian perhiasan emas dari warga mengalami peningkatan sebasar 20-30 persen pada massa PPKM. Warga mengaku menjual perhiasan emas tersebut untuk memenuhi kebuthan ekonomi ditengah masa pandemi Covid-19. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI -- Warga menjual perhiasan emas di salah satu toko emas di Pasar Baru Bekasi, Jawa Barat, Rabu (4/8).

Menurut pemilik toko emas, pembelian perhiasan emas dari warga mengalami peningkatan sebasar 20-30 persen pada masa PPKM. Warga mengaku, menjual perhiasan emas tersebut untuk memenuhi kebutuhan ekonomi di tengah masa pandemi Covid-19. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement