Rabu 04 Aug 2021 10:19 WIB

Ribuan Orang Mengungsi Akibat Gelombang Panas di Yunani

Yunani menghadapi gelombang panas terburuk sejak 1987.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Gelombang panas. ilustrasi
Foto: Egyptian Streets
Gelombang panas. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Ribuan orang meninggalkan rumah di utara Athena, Yunani pada hari Selasa (3/8) ketika api mencapai daerah pemukiman. Peristiwa itu terjadi hanya selang sehari setelah Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis mengatakan Yunani saat ini berada di tengah-tengah gelombang panas terburuk dalam lebih dari 30 tahun.

Kobaran api mengirimkan awan asap besar ke atas Athena dan mendorong beberapa evakuasi di dekat Tatoi, 20 kilometer ke utara. Warga meninggalkan rumah mereka dengan mobil dan sepeda motor, menuju ibu kota di tengah kabut asap.

 

"Ini kebakaran besar dan akan membutuhkan banyak pekerjaan untuk mengendalikannya. Dedaunan sangat lebat di daerah ini dan sangat kering karena gelombang panas, jadi kondisinya sulit." kata gubernur regional Athena, George Patoulis dilansir di Euronews, Rabu (4/8).

 

Kebakaran hutan juga berkobar di bagian lain Yunani, mendorong evakuasi di daerah pesisir wilayah Peloponnese selatan serta di pulau Evia dan Kos.

 

Mitsotakis mengatakan, Senin (2/8), negara itu menghadapi gelombang panas terburuk sejak 1987 menyebabkan beban pada jaringan listrik. Gelombang panas pada tahun 1987 menewaskan lebih dari 1.100 orang.

 

Mitsotakis menambahkan, pihak berwenang sedang melakukan segala kemungkinan untuk mengatasi situasi ini dan mendesak pengguna untuk membatasi konsumsi mereka terutama pada awal sore dan malam hari.

 

Suhu mencapai 45 derajat Celcius di beberapa daerah pada hari Senin. Gelombang panas diperkirakan akan mencapai puncaknya awal pekan ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement