Rabu 04 Aug 2021 09:57 WIB

Penularan Covid-19 dari Benda Terkontaminasi Relatif Kecil

Penularan melalui permukaan benda mungkin saja terjadi, namun kecil kemungkinan.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Virus (ilustrasi)
Foto: Public Domain Pictures
Virus (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA — Singapura melaporkan penularan COVID-19 melalui permukaan benda di Pelabuhan Perikanan Jurong, Singapura. Meski demikian, para ahli mengatakan bahwa cara ini mungkin tidak menjadi rute dominan penyebaran wabah. 

Sejauh ini, klaster aktif terbesar di Singapura dimulai setelah sejumlah pedagang ikan yang mengunjungi pelabuhan perikanan dinyatakan positif COVID-19. Direktur Layanan Medis Singapura Kenneth Mak mengatakan infeksi kemungkinan berasal dari kapal penangkap ikan Indonesia atau negara lainnya.

Baca Juga

Namun, mekanisme penularan yang tepat dari kapal penangkap ikan ke operator kios di pelabuhan belum sepenuhnya jelas. Penularan mengacu pada benda atau bahan yang kemungkinan membawa virus melalui permukaan yang terkontaminasi. 

Paul Tambyah, Presiden Masyarakat Mikrobiologi dan Infeksi Klinis Asia Pasifik mengatakan wabah di pelabuhan perikanan adalah kemunduran dari kasus COVID-19 yang pertama kali dikonfirmasi di dunia, di Pasar Makanan Laut Huanan, Wuhan, China

“Kalau sampel lingkungan diambil dari Pelabuhan Perikanan Jurong semuanya negatif, maka kemungkinan besar penularan dari kontak orang ke orang kontak,” ujar Tambyah, dilansir The Strait Times, Rabu (4/8). 

Jika ada kontaminasi lingkungan yang luas seperti di Wuhan, Tambyah mengatakan maka permukaan cenderung lebih penting dalam memfasilitasi penularan virus. Associate Professor Raymond Lin, direktur National Public Health Laboratory di National Center for Infectious Diseases, mengatakan masih belum ada bukti konklusif tentang pentingnya relatif kontak manusia, penyebaran melalui udara, dan transmisi permukaan sebagai cara penularan.

"Dengan cara yang sama, belum ada konsensus di antara para ahli tentang cara penularan yang terkait dengan pasar makanan laut Wuhan pada 2020," jelas Lin.

Sementara, Tambyah mencatat bahwa transmisi fomite juga telah didalilkan sebagai kemungkinan rute penularan di klaster gereja pertama di Singapura. Pasangan yang terinfeksi dari Wuhan yang menghadiri ibadah di Life Church and Missions Singapore pada Januari tahun lalu dan diketahui duduk di kursi yang sama dengan mereka yang kemudian terinfeksi, sehingga menciptakan klaster.

Dale Fisher, konsultan penyakit menular senior di National University Hospital mengatakan bahwa meski penularan melalui permukaan benda masuk akal, itu bukan yang paling mungkin terjadi dalam kasus ini. Ia menyebut pasar menjadi tempat yang sangat menguntungkan untuk amplifikasi, setelah virus berada di sana.

Jadi, meskipun kemungkinan penularan Covid-19 melalui ikan beku atau kemasannya tidak dapat dikesampingkan, para ahli sepakat bahwa risiko infeksi tersebut relatif rendah. Pada akhirnya, risiko dapat diabaikan jika orang yang sering mengunjungi pasar basah atau menyiapkan makanan melakukan protokol kesehatan dengan mencuci tangan secara benar dan rutin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement