Rabu 04 Aug 2021 08:37 WIB

Demokrat Kritisi Pengecatan Pesawat di Tengah Pandemi

Demokrat mempertanyakan prioritas penanganan pandemi yang dilakukan pemerintah.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Mas Alamil Huda
Presiden Joko Widodo menuruni tangga pesawat kepresidenan.
Foto: ANTARA/Biro pers kepresiden
Presiden Joko Widodo menuruni tangga pesawat kepresidenan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat mengkritisi pengecetan ulang pesawat kepresidenan yang dilakukan pemerintah di tengah pandemi Covid-19. Kepala Badan Komunikasi Strategis/Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mempertanyakan prioritas penanganan pandemi yang dilakukan pemerintah.

"Bagi Partai Demokrat, pemerintah sebenarnya menganggap penanganan pandemi Covid-19 ini prioritas atau tidak, ya? Apakah pemerintah punya road map yang jelas dalam penanganan pandemi ini, atau tidak?" kata Herzaky dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/8).

Ia juga mempertanyakan urgensi pengecatan pesawat tersebut. Menurutnya, anggaran tersebut lebih baik digunakan untuk menambah stok oksigen dan vaksin. 

"Apakah penting dan prioritas mengecat pesawat kepresidenan saat ini? Apakah kalau tidak dicat saat ini, membahayakan nyawa presiden saat memakai? Anggaran terbatas, banyak utang, tapi malah memilih mengecat pesawat presiden daripada menambah stok oksigen atau stok vaksin gratis yang sangat bermanfaat untuk menyelamatkan sebanyak mungkin rakyat Indonesia," ujarnya.

Menurutnya, anggaran yang digunakan untuk pengecetan pesawat lebih baik dialokasikan untuk penyelamatan nyawa rakyat Indonesia dulu di tengah pandemi Covid-19 saat ini, seperti pembayaran insentif tenaga kesehatan yang tertunda pembayarannya, dan lain-lain. Ia meminta pemerintah untuk tidak sibuk membuat proyek-proyek yang tidak ada kaitan dengan penanganan pandemi saat ini.

"Kalau alasannya semua sudah dianggarkan sejak 2019, semakin menunjukkan pemerintahan saat ini tidak punya prioritas dan punya road map jelas dalam menangani pandemi Covid-19. Dengan dalih sudah dianggarkan, lalu seakan-akan semua dibenarkan. Padahal, pemerintah sudah punya power luar biasa dengan UU Nomor 2 Tahun 2020 untuk realokasi anggaran ke penanganan pandemi Covid-19," ungkapnya.

Ia berharap pemerintah punya sensitivitas dan empati terhadap rakyat Indonesia yang kehilangan nyawa keluarganya karena Covid-19. Demokrat medesak pemerintah untuk menyetop buat program yang tidak ada relevansinya dengan penanganan Covid-19, apalagi sampai terkesan ada yang mencari untung di tengah pandemi. 

"Mari fokus selamatkan nyawa rakyat dari bahaya pandemi, karena seperti yang selalu diingatkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, tidak ada yang lebih berarti daripada nyawa manusia. Ayo, bantu rakyat!" ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement