Rabu 04 Aug 2021 07:01 WIB

Laporan: Israel Tutupi Kejahatan Perang Serangan di Gaza

Tentara Israel secara keliru menembakkan peluru ke hunian petani Palestina

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Pemuda Palestina berjalan di antara puing-puing bangunan yang runtuh setelah terkena serangan udara selama perang 11 hari antara penguasa Hamas Gaza dan Israel Mei lalu, di Kamp Pengungsi Maghazi, Jalur Gaza tengah, Senin, 12 Juli 2021.
Foto: AP/Adel Hana
Pemuda Palestina berjalan di antara puing-puing bangunan yang runtuh setelah terkena serangan udara selama perang 11 hari antara penguasa Hamas Gaza dan Israel Mei lalu, di Kamp Pengungsi Maghazi, Jalur Gaza tengah, Senin, 12 Juli 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Bukti lebih lanjut dari dugaan kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel dalam serangan selama 11 pada Mei lalu telah diungkapkan dalam laporan Haaretz, pada Selasa (2/8). Surat kabar Israel itu memerinci pembunuhan bayi Palestina, seorang remaja, dan empat warga sipil lainnya oleh pasukan Israel.

Haaretz mengumpulkan kesaksian dari keluarga Palestina yang ditembak di dekat pagar Gaza. Haaretz menyebutkan, tentara Israel telah menutupi kemungkinan kejahatan perang dalam serangan di Gaza.

Baca Juga

"Tentara Israel secara keliru menembakkan peluru ke daerah yang dihuni oleh petani Palestina, sehingga menewaskan seorang bayi, seorang remaja, dan empat orang lainnya.  Tentara tidak pernah melaporkan kejadian itu, mereka juga tidak menghukum perwira senior mana pun," ujar laporan Haaretz.

Haaretz melaporkan, seorang bayi berusia sembilan bulan, seorang gadis berusia 17 tahun, tiga perempuan, dan satu pria yang merupakan warga sipil dibunuh oleh tentara Israel dalam serangan pada Mei lalu. Rumah petani Badui di kompleks Al-Karya, yaitu sebuah situs pertanian di dekat Beit Lahia, menjadi sasaran pemboman oleh jet Israel.

Terlepas dari penargetan warga sipil, insiden itu tidak mendapat publisitas. Namun tentara Israel mengetahui insiden tersebut, dan memutuskan untuk melakukan penyelidikan. 

Tetapi setelah dua setengah bulan, tentara Israel mengatakan, mereka telah mempelajari kasus tersebut secara profesional dan menyerahkannya ke unit terkait. Kesimpulan itu telah menimbulkan keraguan. Haaretz mendapatkan kesaksian yang menunjukkan pengakuan atas permainan kotor oleh tentara Israel yang enggan diakui secara terbuka. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement