Rabu 04 Aug 2021 06:08 WIB

Tanda Milenial Siap Miliki Hunian

Seseorang yang hendak memiliki properti, sebaiknya tidak memiliki cicilan berjalan.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Tanda seseorang siap memiliki properti atau hunian (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Tanda seseorang siap memiliki properti atau hunian (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap orang memiliki pertimbangan dan prioritas berbeda dalam kehidupan. Hal ini termasuk dalam merencanakan memiliki hunian atau properti bagi generasi milenial saat ini. 

Menurut Shinta Yanirma, Head of Strategic Transformation Pinhome, tentu orang juga menjalani kondisi masing-masing. Entah itu orang yang berada dalam posisi generasi sandwich, sebaliknya mendapat bantuan orang tua maupun sedang di tahap menyiapkan diri memiliki properti.

Namun, terdapat ciri orang yang sudah siap memiliki properti. Baik mental maupun finansial memang harus terbilang siap. “Properti punya nilai yang terus naik, jadi selain ditabung, uang untuk properti juga penting,” kata Shinta dalam webinar yang disimak Selasa (3/8).

Akan tetapi, tetap menurut Shinta, merencanakan kepemilikan properti juga tergantung prioritas. Dia mencontohkan, jika orang dengan pekerjaan yang terbiasa harus pindah dari satu kota ke kota lain, ada baiknya dana yang ada ditabung terlebih dulu. Namun tetap harus sudah menyiapkan jika sewaktu-waktu akan bertransaksi membeli properti. Berikut tanda dan tips seseorang siap punya properti:

1. Tidak ada cicilan berjalan

Seyogianya, seseorang yang hendak memiliki properti termasuk cicilan KPR, tidak memiliki cicilan berjalan. Punya kesiapan DP 20 persen dan bisa dilihat dari syarat KPR. 

2. Memenuhi syarat KPR

Mulai dari minimal usia 21 tahun, memiliki bujet, dan biaya awal, faktor itu semua penting saat hendak memiliki properti. Batas aman kepemilikan dana minimal 10 persen di luar bujet untuk DP dan lainnya.

Di Pinhome, dapat memberitahu kemampuan pembiayaan, ada rekomendasi estimasi kemampuan cicilan dan harga properti yang bisa dibeli. Syarat penting lainnya seperti karyawan minimal satu tahun dan atau pengusaha yang dilihat dari laporan pembukuan. 

3 Indikator karakter

Analis KPR juga kerap menilai kelayakan kreditur dari transaksi biaya elektronik, di samping kartu kredit. Penting mengontrol diri sendiri saat hendak terlibat dengan pinjaman daring ataupun riwayat pembayaran kemudian (pay later). Karakter calon kreditur dinilai penting, apakah pengeluarannya melebihi penghasilan atau tidak.

4 Riwayat investasi

Riwayat investasi juga kerap menjadi pertimbangan bank terhadap calon kreditur. Jadi, ada penilaian apakah kreditur termasuk yang rajin menabung atau impulsif. Bagi yang sudah berkeluarga bisa mengajukan penggabungan penghasilan, sebaliknya yang masih single mungkin bisa investasi terlebih dulu.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement