Selasa 03 Aug 2021 23:56 WIB

Gelombang Tinggi Rusak Perahu Nelayan di Pantai Jayanti

Gelombang itu merusak sekitar 20 perahu nelayan yang ditambatkan di dermaga,

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Gelombang tinggi melewati tanggul pemecah ombak di pesisir pantai
Foto: ANTARA/SYIFA YULINNAS
Gelombang tinggi melewati tanggul pemecah ombak di pesisir pantai

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Gelombang tinggi merusak puluhan perahu milik nelayan di Pantai Jayanti, Kecamatan Cidaun, Cianjur, Jawa Barat.  Akibatnya nelayan terpaksa mendaratkan perahu agar kerusakan tidak bertambah parah, bahkan gelombang juga merusak tembok pemecah ombak. 

Iwan (42) nelayan Pantai Jayanti, di Cianjur Selasa (3/8) mengatakan gelombang tinggi yang melanda pantai selatan, sudah terjadi sejak dua pekan terakhir. Sehingga merusak 20 perahu nelayan yang ditambatkan di dermaga dan pinggir pantai. 

Baca Juga

Akibatnya nelayan tidak dapat melaut, meski hanya di bibir pantai karena risiko melaut dapat mengancam nyawa. "Kalau tidak ditarik ke darat, mungkin lebih dari 20 perahu yang rusak karena ketinggian gelombang bisa mencapai 10 meter. Gelombang juga merusak tembok pemecah ombak yang membentang di sepanjang dermaga," katanya.

Ia menjelaskan, tingginya gelombang dan cuaca ekstrem membuat 400 nelayan yang ada di pantai tersebut, memilih untuk tidak melaut sementara waktu karena risiko tinggi. Namun sebagian kecil yang mengandalkan pencarian dari melaut, memilih tetap berangkat ke perairan yang lebih tenang di wilayah Garut Selatan.

Meski hasil tangkapan cukup menjanjikan sejak satu bulan terakhir, ditambah harga ikan yang cukup tinggi, namun tidak sebanding dengan risiko yang akan ditanggung. Sehingga lebih banyak nelayan yang mendaratkan perahu, ketimbang melaut. 

Sebagian besar memilih memperbaiki perahu selama tidak melaut. "Masih ada yang melaut, tapi ke wilayah Garut Selatan yang gelombangnya tidak seekstrem di selatan Cianjur. Selama tidak melaut, kami hanya mengandalkan penghasilan dari tangkapan ikan dari pinggiran. Selama ini, nelayan di Pantai Jayanti, tidak pernah tersentuh bantuan dari pemerintah," katanya.

Sehingga Iwan dan ratusan nelayan di Pantai Selatan Cianjur, berharap mendapat perhatian layaknya warga lainnya yang selalu terdata untuk mendapat bantuan. Bahkan selama menjadi nelayan sejak 30 tahun yang lalu, dia serta nelayan lainnya di Pantai Jayanti, belum terdata untuk mendapatkan kartu nelayan.

Sementara Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan telah menyiapkan berbagai program untuk membantu nelayan di pantai selatan Cianjur, seperti mendirikan koperasi dan memberikan pelatihan bagi nelayan, agar tetap memiliki penghasilan saat tidak melaut."Kita sudah siapkan berbagai program, termasuk untuk meningkatkan ekonomi nelayan yang selama ini, menganggur ketika cuaca ekstrem atau paceklik ikan. Kita akan mendidik keluarga nelayan sebagai pembudidaya ikan, udang dan hasil laut lainnya," kata Herman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement