Selasa 03 Aug 2021 23:09 WIB

Induk Kredivo Umumkan Rencana Go Public

Lewat Go Public, Induk Kredivo, FinAccel diyakini akan raih valuasi 2,5 miliar dolar

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kredivo. Perusahaan induk Kredivo, FinAccel, mengumumkan rencana menjadi perusahaan publik. Untuk keperluan tersebut, FinAccel akan melakukan merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus atau special purpose acquisition company (SPAC), VPC Impact Acquisition Holdings II (VPCB).
Foto: Kredivo
Kredivo. Perusahaan induk Kredivo, FinAccel, mengumumkan rencana menjadi perusahaan publik. Untuk keperluan tersebut, FinAccel akan melakukan merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus atau special purpose acquisition company (SPAC), VPC Impact Acquisition Holdings II (VPCB).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan induk Kredivo, FinAccel, mengumumkan rencana menjadi perusahaan publik. Untuk keperluan tersebut, FinAccel akan melakukan merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus atau special purpose acquisition company (SPAC), VPC Impact Acquisition Holdings II (VPCB).

Didukung oleh Victory Park Capital (VPC), FinAccel dan VPCB telah memasuki tahap perjanjian definitif untuk penggabungan bisnis (merger). Aksi korporasi ini nantinya akan membawa FinAccel menjadi perusahaan publik dengan valuasi pro-forma ekuitas yang mencapai kisaran 2,5 miliar dolar AS atau setara Rp35,9 triliun. 

Co-Founder dan CEO FinAccel, Akshay Garg mengatakan, sebagai platform Buy Now Pay Later terdepan di Indonesia, Kredivo telah membangun kredibilitas yang kuat di industri pembiayaan berbasis point-of-sales yang tumbuh dengan cepat di Indonesia. Tidak seperti pasar di negara Barat dengan ketersediaan akses kredit yang luas, penyaluran kredit ritel oleh bank-bank konvensional di Asia Tenggara masih terbilang rendah. 

Hal ini menjadi kesempatan besar bagi Kredivo untuk memenuhi berbagai kebutuhan kredit seperti pinjaman tunai, serta merealisasikan visi Kredivo untuk mendorong akses kredit yang cepat, terjangkau dan mudah diakses kepada puluhan juta konsumen di Asia Tenggara. 

"Mengingat sebesar 66 persen populasi Asia Tenggara masih dalam kategori belum mendapatkan atau minim akses ke layanan perbankan, kami juga melihat kesempatan yang luar biasa untuk melayani konsumen dengan beragam kebutuhan keuangan non-kredit. Kami sangat bangga dengan dukungan dan kepercayaan yang tak henti dari para investor terhadap visi dan strategi pertumbuhan jangka panjang kami," kata Akshay dalam keterangan resminya, Selasa (3/8). 

Kerja sama yang solid antara VPC dan Kredivo telah lama terjalin. Sebelumnya, VPC menyediakan fasilitas kredit sebesar 100 juta dolar AS kepada Kredivo pada Juni 2020 dan menambahkannya menjadi 200 juta dolar AS pada bulan Juli 2021. 

VPC dan beberapa partnernya berinvestasi paling tidak 30 juta dolar AS ke dalam Private Investment in Public Equity (PIPE). Mereka berkomitmen untuk memegang saham sponsor yang dimiliki selama dua tahun, kecuali jika dipercepat berdasarkan ukuran kinerja perdagangan rata-rata yang dimulai satu tahun setelah penutupan. VPCB telah menyelesaikan proses Initial Public Offering (IPO) pada Maret 2021 lalu di bursa NASDAQ AS.

Co-CEO VPCB Gordon Watson mengatakan, sejak investasi pertama pada 2020, ia melihat Kredivo mengalami pertumbuhan yang cepat, termasuk metrik kredit maupun unit economics Kredivo. Kredivo mampu berekspansi ke pasar-pasar baru. "Kemampuan dari tim manajemen kelas dunia yang dimiliki Kredivo terbukti tidak hanya mampu mengeksekusi strategi bisnisnya, tetapi juga merevolusi industri fintech di Asia Tenggara," kataWatson.

FinAccel sebelumnya telah didukung oleh investor terkemuka seperti Square Peg, Mirae Asset, NAVER, Jungle Ventures, GMO Internet, dan Telkom Indonesia.

Aksi merger ini diharapkan akan menghasilkan lebih dari 430 juta dolar AS dalam bentuk tunai pada neraca keuangan perusahaan gabungan. Kondisi ini menggambarkan kontribusi hingga 256 juta dolar AS secara tunai yang telah masuk dalam rekening perwalian VPCB, dengan asumsi tidak ada pemegang saham VPCB yang menebus sahamnya.

Transaksi ini juga diharapkan akan menghasilkan 120 juta dolar AS dalam bentuk private placement (PIPE) yang dipimpin oleh Marshall Wace, Corbin Capital, SV Investment, Palantir Technologies, Maso Capital, dan sponsor VPC, bersamaan dengan tambahan komitmen ekuitas sebesar 55 juta dolar AS dari investor terdahulu yakni NAVER dan Square Peg.

Usulan penggabungan perusahaan telah disetujui secara penuh oleh masing-masing Dewan Direksi dari Kredivo dan VPCB, dan tunduk pada persetujuan dari pemegang saham VPCB, persetujuan regulator, dan sejumlah ketentuan penutup lainnya. Penggabungan perusahaan ini direncanakan akan selesai paling lambat di kuartal pertama tahun 2022.

Penjelasan lebih detail mengenai gabungan perusahaan dan salinan Perjanjian Penggabungan Usaha akan dilampirkan dalam Laporan Terkini di Form 8-K yang akan diajukan oleh VPCB kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (US Securities and Exchange Commission atau SEC). VPCB juga akan mengajukan pernyataan pendaftaran (yang mencakup laporan proksi/prospektus) kepada US SEC dalam hal penggabungan usaha.

Goldman Sachs (Singapore) Pte. bertindak sebagai penasihat keuangan dan Cooley LLP bertindak sebagai penasihat hukum bagi Kredivo. Citigroup bertindak sebagai penasihat pasar modal bagi VPCB dan Citigroup, Jefferies, dan Goldman Sachs (Singapore) Pte. bertindak sebagai co-placement agent dalam PIPE. White & Case LLP bertindak sebagai penasihat hukum bagi VPCB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement