Selasa 03 Aug 2021 17:46 WIB

PPKM Diperpanjang, Pengelola Wisata Pantai Bali Kecewa

Meski kecewa, pengelola dan pedagang tetap melakukan aksi bersih bersih di Bali.

Rep: lilis sri handayani/ Red: Hiru Muhammad
Pedagang dan pengelola wisata membersihkan sampah di Pantai Balongan Indah, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (3/8/2021). Aksi tersebut sebagai upaya menjaga kebersihan pantai wisata meski masih dalam masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Pedagang dan pengelola wisata membersihkan sampah di Pantai Balongan Indah, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (3/8/2021). Aksi tersebut sebagai upaya menjaga kebersihan pantai wisata meski masih dalam masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU-–Perpanjangan PPKM pada 3 – 9 Agustus 2021 yang diumumkan Presiden RI, Joko Widodo, membuat kecewa pengelola dan pedagang di obyek wisata Pantai Balongan Indah (Bali) Kabupaten Indramayu. Mereka mengancam akan menggelar aksi jika kedepan PPKM kembali diperpanjang.

Pengelola Pantai Bali Indramayu, Akso Surya Darmawangsa, mengatakan, pihaknya bersama para pedagang yang biasa berjualan di obyek wisata Pantai Bali Indramayu sejak jauh hari telah bersiap menyambut berakhirnya PPKM Level 3. Semestinya, pembatasan kegiatan itu berakhir pada Senin (2/8) kemarin.

Penyambutan itu mereka rencanakan dengan melakukan aksi bersih-bersih di Pantai Bali Indramayu. Sampah-sampah berserakan di pantai tersebut akibat tutup total selama sebulan terakhir.

Namun ternyata, pemerintah pusat memutuskan untuk memperpanjang PPKM pada 3 – 9 Agustus. Bahkan, Kabupaten Indramayu yang sebelumnya berada di level 3, justru naik menjadi level 4. ‘’Ya kami sangat kecewa,’’ kata Akso, saat ditemui di Pantai Bali Indramayu, Selasa (3/8).

Meski kecewa dengan perpanjangan PPKM, pengelola dan pedagang tetap melakukan aksi bersih-bersih di Pantai Bali Indramayu, Selasa (3/8).

Akso mengungkapkan, aksi bersih-bersih pantai itu sejatinya merupakan bentuk persiapan mereka untuk menyambut kembali para pengunjung. Mereka berharap, objek wisata bisa diperbolehkan kembali buka seiring berakhirnya PPKM.  

‘’Harapan kami ya PPKM tidak dilanjutkan. Dengan aksi bersih-bersih ini, kami ingin menyambut pengunjung dengan kondisi pantai yang sudah bersih,’’ kata Akso.

Ternyata, harapan pengelola dan pedagang di Pantai Bali Indramayu kandas karena PPKM dilanjutkan. Mereka mengancam akan melakukan aksi sebagai bentuk protes jika kedepan PPKM kembali dilanjutkan.‘’Kedepan jika diperpanjang lagi, kita akan melakukan aksi. Untuk saat ini kita masih sabar,’’ cetus Akso.

Akso mengungkapkan, penerapan PPKM Darurat yang dilanjutkan dengan PPKM Level 3 sepanjang Juli 2021 di Kabupaten Indramayu membuat pengelola maupun pedagang di obyek wisata Pantai Bali Indramayu menjadi terpuruk. Pasalnya, mereka tidak bisa memperoleh penghasilan karena objek wisata harus tutup total selama sebulan.

Mereka bahkan sempat memasang ratusan bendera putih pada Sabtu (31/7). Namun, ratusan bendera putih tersebut sudah diturunkan kembali setelah petugas gabungan Satgas Covid-19 mendatangi lokasi tersebut di hari yang sama.

Petugas datang untuk memberikan edukasi terhadap pengelola maupun pedagang. Petugas pun memberikan bantuan sembako kepada mereka.

Tak hanya itu, dalam aksi bersih-bersih pada Selasa (3/8), puluhan personil Polsek Balongan yang dipimpin Kapolseknya, AKP Febry HS juga turun langsung. Mereka membaur membersihkan sampah-sampah yang berserakan di Pantai Bali Indramayu.

Febry menyatakan, langkah itu dilakukan untuk menunjukkan polisi hadir di tengah masyarakat. Pihaknya pun memahami kondisi yang dialami masyarakat. Namun, perpanjangan PPKM merupakan keputusan pemerintah yang harus ditaati guna mencegah penyebaran Covid-19.‘’Sebelumnya di sini juga ada bendera putih. Jadi kami berikan edukasi dan imbauan sehingga protes yang mereka lakukan tetap diwujudkan dengan aksi yang positif sehingga tidak merugikan,’’ kata Febry.

Mengenai adanya ancaman aksi jika PPKM kedepan terus berlanjut, Febry berharap aksi tersebut tidak sampai terjadi. Untuk itu, pihaknya akan terus berkomunikasi dengan pihak pengelola. ‘’Walau itu sebagai bentuk protes, tapi lakukan proteslah melalui kegiatan yang positif,’’ kata Febry. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement