Selasa 03 Aug 2021 17:23 WIB

Bupati Asmat Minta Warga Vaksin Covid-19

Vaksinasi perlu disegerakan agar lebih cepat mewujudkan kekebalan kelompok.

Bupati Asmat Elisa Kambu (kedua kiri) bersama sejumlah kepala daerah di wilayah selatan Provinsi Papua menyampaikan paparan saat beraudiensi dengan Komisi II DPR terkait usulan pembentukan Provinsi Papua Selatan di kompleks Parlemen, Jakarta, sebelum pandemi..
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Bupati Asmat Elisa Kambu (kedua kiri) bersama sejumlah kepala daerah di wilayah selatan Provinsi Papua menyampaikan paparan saat beraudiensi dengan Komisi II DPR terkait usulan pembentukan Provinsi Papua Selatan di kompleks Parlemen, Jakarta, sebelum pandemi..

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA - Bupati Asmat, Provinsi Papua, Elisa Kambu meminta warga setempat untuk segera divaksin Covid-19. Vaksinasi perlu disegerakan agar lebih cepat mewujudkan kekebalan kelompok dan menekan penularan virus corona baru di daerah itu.

"Vaksin yang diberikan ke Asmat diharapkan lebih banyak karena saat ini masyarakat ingin divaksin sementara vaksin yang tersedia terbatas. Memang benar vaksin COVID-19 yang diberikan kepada Asmat sangat terbatas sehingga masih banyak masyarakat yang belum divaksin," katanya di Jayapura, Selasa (3/7).

Dia mengakui, kasus Covid-19 di daerah itu terus bertambah bahkan sudah meluas ke sembilan distrik, sedangkan fasilitas kesehatan masih terbatas. Oleh karena itu, pihaknya akan menyediakan tempat karantina terpusat bagi warga positif. Namun untuk yang bergejala ringan dan tanpa gejala, agar tidak menularkan ke keluarga atau warga lainnya.

Pihaknya akan menggandeng TNI-Polri, tokoh masyarakat, dan pemuka agama terkait dengan kebijakan melakukan karantina terpusat di setiap distrik bagi warga positif Covid-19 namun tanpa gejala. Sedangkan warga bergejala sedang akan dirawat di RSUD Agats.

Elisa Kambu mengatakan, saat ini Pemkab Asmat menutup sementara perjalanan warga menggunakan kapal, baik dari Timika maupun Merauke. "Namun warga tetap kepala batu dengan tetap beraktivitas menggunakan perahu motor atau speed boat dari dan ke Timika sementara kasus Covid-19 di Timika tinggi, bahkan masuk dalam level 4," kata dia.

Ketika ditanya tentang ketersediaan oksigen dan obat-obatan untuk penanganan Covid-19 di daerah itu, ia menyebut jumlahnya terbatas. "Kami kesulitan memperoleh oksigen dan obat-obatan untuk pasien Covid-19 sehingga harus membeli dari luar Papua karena seperti oksigen di Timika yang selama ini memasok ke Asmat sudah tidak bisa mendapatkannya," kata dia.

Secara kumulatif hingga Ahad (1/8), kasus Covid-19 di Kabupaten Asmat tercatat 885 kasus, antara lain 579 orang sembuh, 11 meninggal, dan satu orang dievakuasi, serta 294 orang dirawat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement