Selasa 03 Aug 2021 16:32 WIB

Lebih dari 1.000 Warga Magway Myanmar Melarikan Diri

Pasukan junta membakar dua rumah dan menghancurkan beberapa rumah lainnya

Red: Nur Aini
Lebih dari 1.000 orang melarikan diri dari desa di Kotapraja Pauk, Magway, setelah pasukan junta membakar dua rumah pada Sabtu (31/7) menyusul tewasnya seorang administrator dari desa tetangga.
Lebih dari 1.000 orang melarikan diri dari desa di Kotapraja Pauk, Magway, setelah pasukan junta membakar dua rumah pada Sabtu (31/7) menyusul tewasnya seorang administrator dari desa tetangga.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGWAY -- Lebih dari 1.000 orang melarikan diri dari desa di Kotapraja Pauk, Magway, setelah pasukan junta membakar dua rumah pada Sabtu (31/7) menyusul tewasnya seorang administrator dari desa tetangga.

Menurut juru bicara kelompok gerilya anti-rezim, anggota kelompok Pyu Saw Htee yang dikendalikan militer membantu tentara membakar rumah di Desa Wun Chone.

Baca Juga

“Mereka mengamuk di desa dan menghancurkan banyak toko serta sepeda motor,” kata juru bicara tersebut yang merujuk pada keterangan lima saksi, seperti diberitakan media lokal Myanmar Now, Senin.

Sejumlah warga kemudian melarikan diri ke hutan terdekat, dan penduduk lainnya mencari perlindungan di desa sekitar. Tentara militer langsung tiba di Desa Wun Chone setelah administrator Desa Pin Taung tewas dibunuh. Adapun Desa Pin Taung berjarak sekitar 2 mil dari Desa Wun Chone.

Tentara sempat bentrok dengan pejuang gerilya di dekat Wun Chone sebelum mengamuk di desa tersebut. Juru bicara kelompok gerilya mengatakan tidak ada korban jiwa dari pihaknya, tetapi dia tidak dapat mengonfirmasi apakah ada anggota pasukan junta yang terbunuh. Juru bicara tersebut menambahkan para pejuang kelompoknya membunuh administrator Desa Pin Taung yang bernama Hti Myo (30 tahun).

Mereka beralasan karena Hti Myo mendukung junta dan memerintahkan warga Desa Pin Taung agar tidak membantu warga Kinma ketika desanya dibakar oleh pasukan junta pada Juni lalu. Myanmar Now mengaku tidak dapat mengonfirmasi tuduhan terhadap administrator Desa Pin Taung tersebut.

Perwakilan junta juga tidak dapat dihubungi untuk dimintai tanggapan.

Total sekitar 10.000 warga sipil yang mengungsi akibat serangan militer di sejumlah daerah di Sagaing yakni, Kani, Yinmabin, dan Depayin, sejak awal Juli.

Myanmar diguncang kudeta militer pada 1 Februari dengan menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

Militer berdalih pemilu yang mengantarkan Suu Kyi terpilih dengan suara terbanyak penuh kecurangan.

Berdasarkan laporan kelompok masyarakat sipil, 945 orang tewas setelah lebih dari enam bulan militer Myanmar melakukan kudeta dan 5.474 orang masih ditahan hingga 2 Agustus.

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/lebih-dari-1000-warga-melarikan-diri-setelah-serangan-pasukan-junta-myanmar-di-magway/2322606
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement