Selasa 03 Aug 2021 14:28 WIB

Perpanjangan Runway Bandara Lombok Praya Rampung Oktober

Saat ini pembangunan Proyek Bandara Internasional Lombok Praya mencapai 61 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Pesawat udara berada di apron Bandara Internasional Lombok (BIL) di Praya, Lombok Tengah, NTB, Kamis (6/5/2021).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Pesawat udara berada di apron Bandara Internasional Lombok (BIL) di Praya, Lombok Tengah, NTB, Kamis (6/5/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Hutama Karya (Persero) saat ini masih terus mengupayakan perpanjangan runway atau landasan pacu Bandara Internasional Lombok Praya. Direktur Operasi I Hutama Karya Novias Nurendra mengatakan perpanjangan runway tersebut ditargetkan selesai pada akhir 2021 untuk pendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang akan dijadikan lokasi pergelaran Moto GP 2022. 

"Saat ini progres pembangunan Proyek Bandara Internasional Lombok Praya sudah mencapai 61 persen dan ditargetkan rampung pada Oktober 2021," kata Novias dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (3/8). 

Novias mengatakan, perpanjangan landasan pacu tersebut dilakukan untuk meningkatkan konektivitas udara di wilayah tengah dan timur Indonesia. Dengan begitu dengan berjalannya beberapa proyek pengembangan bandara dapat terus menggerakkan roda perekonomian daerah. 

Dia menuturkan, progres terakhir saat meninjau pada 22 Mei 2021 pengerjaan proyek Bandara Internasional Lombok Praya sudah sampai pada tahap galian tanah area graded runway atau area glincir pesawat apabila mengalami kegagalan landing. Selain itu juga pengerjaan pengaspalan lapis Asphalt Treated Base perpanjangan runway, dan pengerjaan pengaspalan lapis AC-BC perpanjangan runway. 

"Saat ini sudah mencapai 61 persen. Progres ini cukup pesat karena didukung oleh beberapa aspek penunjang,” tutur Novias. 

Dia menambahkan, beberapa aspek yang menunjang kelancaraan dalam pelaksanaan proyek tersebut yaitu pengendalian terhadap cuaca. Novias mengatakan, pekerjaan yang dilaksanakan tidak boleh ada genangan air. 

Novias menuturkan, jika dilakukan pembuatan sodetan irigasi untuk aliran air berpengaruh untuk pengendalian operasional pekerjaan. "Serta diterbitkannya NOTAM dan Displace Runway Existing yang semula dioperasikan panjang runway 2750 meter menjadi 2440 meter selama pelaksanaan proyek berlangsung," ungkap Novias. 

"Mengingat pembangunan ini dilakukan selama masa Pandemi Covid-19, selain penggunaan bahan 

material berkualitas serta teknologi terbaru, Hutama Karya juga memastikan aspek Quality, Health, 

Safety, Security and Environment (QHSSE) dan berkomitmen untuk tetap menjaga protokol kesehatan di lingkungan proyek,” jelas Novias. 

Proyek perpanjangan Bandara Internasional Lombok merupakan proyek regular atau non- joint

operation yang digarap oleh Hutama Karya sejak November tahun 2020. Dalam proyek tersebut, Hutama Karya melakukan perpanjangan dan peningkatan daya dukung landasan pacu Bandara Internasional Lombok yang sebelumnya memiliki panjang 2.750 meter menjadi 3.300 meter sehingga dapat meningkatkan kapasitas operasional bandara dan kapasitas maksimum yang semula untuk pesawat Boeing 737 menjadi pesawat Boeing 777. 

"Dengan spesifikasi tersebut, maka penyelesaian proyek ini dapat mendukung operasional pesawat berbadan lebar serta pesawat kargo peserta Moto GP," ungkap Novias. 

Sebelumnya, General Manager PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Lombok Praya Nugroho Jati mengtakan terdapat sejumlah pengembangan di bandara tersebut. Pengembangan tersebut yaitu proyek perpanjangan serta peningkatan daya dukung landas pacu, perluasan apron sisi barat, serta proyek pengembangan fasilitas kargo.

"Peningkatan daya dukung landasan pacu agar dapat mendukung operasional pesawat berbadan lebar sekelas Boeing 777 dan pesawat kargo logistik Moto GP," kata Nugroho. 

Selain itu, dilakukan pula perluasan apron sisi barat, dari 25.553 meter persegi berkapasitas 18 pesawat narrow body dan pesawat wide body akan diperluas menjadi 50.923 meter peraegi. Dengan begitu akan memilki kapasitas 18 pesawat narrow body dan enam pesawat wide body. 

Untuk pengembangan fasilitas kargo, Nugroho mengatakan, luas pelataran terminal kargo akan diperluas menjadi 2.572 meter peraegi. Selain itu juga dibangun pula akses jalan menuju jalan bypass yang terpisah dengan akses jalan umum ke terminal penumpang sehingga dapat mendukung kecepatan pengangkutan kargo dari bandara menuju Sirkuit MotoGP Mandalika dan sebaliknya. 

“Pihak Dorna Sports menyampaikan bahwa sektor logistik pada pergelaran MotoGP menjadi faktor yang sangat penting sehingga harapannya proyek perluasan apron sisi barat, fasilitas terminal kargo, serta jalan akses kargo dapat berjalan dengan baik,” jelas Nugroho. 

Dorna Sports menyampaikan setidaknya akan ada empat pesawat Boeing 747 Jumbo Jet yang akan lalu lalang di bandara tempat MotoGP dilaksanakan untuk membawa logistik yang dapat mencapai 370 ton. Bobot tersebut termasuk semua motor dari tiga kelas balap seluruh tim serta perlengkapannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement