REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Anggota DPR Fraksi Golkar Jhon Kennedy Aziz mendukung langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melibatkan ulama dan pemuka agama untuk ikut mengatasi pandemi Covid-19. Menurutnya, pemuka agama merupakan pilar negara sekaligus penuntun arah kehidupan berbangsa.
Menurut Jhon Aziz, dalam menghadapi pandemi yang multi dimensi, tokoh dan pemuka agama sangat diperlukan dalam menumbuhkan sikap optimistis masyarakat. "Dalam menghadapi cobaan yang berat ini, kita tidak saja memerlukan kerja keras semua pihak namun juga harus menundukkan kepala dan meminta perlindungan kepada Sang Khalik,” ujar Jhon Aziz kepada wartawan, Selasa (3/8).
Menurut Jhon Aziz, Alquran menyatakan, semua penyakit pasti ada obatnya dan Allah tidak akan memberi cobaan kepada manusia yang melebihi kemampuannya. Legislator DPR dari Sumatra Barat tersebut menambahkan, peran pemuka agama terbukti saat bangsa Indonesia berjuang keluar dari penjajahan.
Dia berharap, peran ulama dimaksimalkan untuk menghadapi pandemi Covid yang sudah berjalan lebih dari setahun di Indonesia ini. Apalagi, masyarakat kita sangat menghormati pemimpin informal yang berasal dari kalangan agamawan.
"Dalam derajat tertentu, terutama di daerah, kadang-kadang pemimpin informal seperti pemuka agama sangat dihormati masyarakat. Mereka patuh dan tunduk pada pendapat ulama,” ujarnya.
Anggota Fraksi Golkar tersebut meminta semua jajaran pemerintah bekerja sama dengan pemuka agama untuk menyampaikan pentingnya protokol kesehatan maupun vaksinasi. Dengan pendekatan spiritual, pemuka agama bisa menyentuh perasaan umat agar mematuhi prokes dan bersedia menjalani vaksinasi. Hal itu sekaligus bisa meredam beragam hoaks tentang Covid-19.
Sebelumnya, Presiden mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama berikhtiar menghadapi pandemi Covid-19, termasuk para ulama dan pemuka agama. Jokowi menyebut ulama memilik peran besar mengatasi pandemi. Presiden menyampaikan hal itu dalam sambutannya pada acara Dzikir dan Doa Kebangsaan 76 Tahun Indonesia Merdeka, secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Ahad (1/8).
Ikuti Whatsapp Channel Republika
