Senin 02 Aug 2021 15:44 WIB

Jokowi Minta Daerah Percepat Vaksinasi

Angka kenaikan kasus kematian masih tinggi di daerah terutama di tujuh provinsi .

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Andi Nur Aminah
Presiden Joko Widodo
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta daerah agar mempercepat pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat. Hal ini mengingat angka kenaikan kasus kematian masih tinggi di tujuh provinsi di Pulau Jawa dan Bali. "Pesan dari bapak Presiden, mengingat tujuh provinsi Jawa dan Bali ini tinggi sekali kenaikan kasusnya dan juga kematiannya, ini harus diakselerasi vaksinasinya," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat konferensi pers, Senin (2/8). 

Menkes menegaskan, percepatan vaksinasi difokuskan pada daerah-daerah yang memiliki lonjakan kasus kematian dan kasus positif tertinggi dibandingkan daerah lainnya. Pelaksanaan vaksinasi ini dilakukan berbasis risiko. "Kenapa kita vaksinasi tenaga kesehatan duluan dan diistimewakan, karena mereka yang paling berisiko tinggi karena setiap hari harus melayani pasien Covid-19. Itu sebabnya kita berikan," tambahnya. 

Baca Juga

Karena itu, Menkes pun meminta agar daerah lain memahami kondisi ini. Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan, pada Juni lalu Indonesia baru mendapatkan sekitar 22 persen dari total vaksin yang dibutuhkan. "Jadi kalau Bapak Ibu yang sudah divaksinasi sekitar 20 persenan, itu kira-kira sama dengan nasional. Beberapa daerah yang lebih tinggi itu memang kematian dan kasus konfirmasinya tinggi sekali saja kita intervensi," tambahnya. 

Kendati demikian, ia memastikan pasokan vaksin akan terus didatangkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pada Agustus hingga Desember nanti diperkirakan akan datang lebih dari 300 juta dosis vaksin. Karena itu, Menkes Budi meminta agar semuanya bekerja keras bersama untuk melaksanakan vaksinasi saat vaksin-vaksin tersebut telah tiba.

"Dan vaksinasi ini adalah cara pengabdian kita kepada masyarakat. Tidak usah merasa bahwa harus saya duluan, harus saya yang dapat panggungnya, ini demi kepentingan saya, tidak," kata Budi. Menkes yakin meskipun bangsa Indonesia banyak mengalami tekanan dan kesulitan, namun selalu dapat bangkit kembali jika dihadapi bersama-sama.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement