Senin 02 Aug 2021 15:22 WIB

Peran Orang Indonesia di Balik Sukses Cordon di Olimpiade

Kehadiran Kevin Cordon hingga semifinal merupakan kejutan di Olimpiade Tokyo 2020.

Pebulu tangkis tunggal putra Guetemala, Kevin Cordon.
Foto: EPA/KIMIMASA MAYAMA
Pebulu tangkis tunggal putra Guetemala, Kevin Cordon.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perjuangan Indonesia untuk menyabet medali tambahan dari Olimpiade Tokyo 2020 masih berlangsung hingga hari ke-10, dengan bulu tangkis menjadi salah satu cabang olahraga yang masih dimainkan. Ada Greysia Polii/Apriyani Rahayu dari sektor ganda putri yang akhirnya mencetak kemenangan bersejarah di hari Senin (2/8), sedangkan Anthony Sinisuka Ginting akan berjibaku memperebutkan medali perunggu tunggal putra di hari yang sama.

Atlet yang disebut terakhir, akan bertemu pebulu tangkis peringkat ke-59 Kevin Cordon dari Guatemala. Laga melawan Cordon akan menjadi yang perdana bagi pebulu tangkis peringkat lima dunia asal Cimahi itu. Hal itu dikonfirmasi dari laman resmi Federasi Badminton Dunia (BWF) yang tidak menampilkan catatan pertemuan kedua pemain, alias nihil.

Baca Juga

Kehadiran Cordon hingga babak semifinal merupakan kejutan di Olimpiade Tokyo 2020, karena sebelumnya ia diketahui belum pernah menjejakkan kaki di turnamen mayor BWF atau kejuaraan akbar lain. Namanya pernah tercatat sebagai peserta di Kejuaraan Dunia BWF 2019. Namun ia mundur di babak pertama, sehingga sama sekali tidak bertanding di turnamen yang berlangsung di Basel, Swiss.

Langkah besar Cordon di Tokyo 2020 ternyata tak lepas dari peran sang pelatih, yang diketahui adalah Warga Negara Indonesia. Ialah Muamar Qadafi, pria asal Solo, Jawa Tengah, yang berperan membentuk permainan Cordon hingga menjadi pebulu tangkis Guatemala pertama yang lolos hingga semifinal Olimpiade.

Berdasarkan penelusuran media, sebelum menukangi timnas bulu tangkis Guatemala, Qadafi merupakan atlet PB Djarum. Namun saat kariernya sebagai pebulu tangkis selesai, ia pun menjajal peruntungannya hingga ke Amerika Selatan untuk berprofesi sebagai pelatih. Sebelum berlabuh di Guatemala, ia juga sempat menjadi pelatih di Peru dan Ekuador.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement