Senin 02 Aug 2021 11:56 WIB

Xavier Niel, Revolusioner Internet Asal Prancis

Pada 2013, Xavier Niel mendirikan sekolah bernama 42 yaitu sekolah teknologi gratis.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Kisah Orang Terkaya: Xavier Niel, Sang Revolusioner Internet Asal Prancis (Foto: AP Photo/Francois Mori)
Kisah Orang Terkaya: Xavier Niel, Sang Revolusioner Internet Asal Prancis (Foto: AP Photo/Francois Mori)

Pengusaha asal Prancis, Xavier Niel adalah salah satu orang terkaya di dunia. Ia lahir pada 25 Agustus 1967, aktif di industri telekomunikasi dan teknologi. Ia terkenal sebagai pendiri dan pemegang saham mayoritas dari penyedia layanan internet Prancis dan operator seluler perdagangan Iliad di bawah merek Free sebagai operator seluler ketiga terbesar di Prancis.

Dia juga salah satu pemilik surat kabar Le Monde, dan salah satu pemilik hak lagu "My Way" dan pemilik Monaco Telecom. Dia saat ini bertindak sebagai Wakil Ketua Dewan Direksi & Chief Strategy Officer untuk Iliad. Kekayaan bersihnya Forbes memperkirakan sekitar 10,5 miliar dolar AS (Rp 151 triliun).

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: David Cheriton, Ilmuwan Penasihat dan Investor Awal Google

Xavier Niel lahir pada 1967 di pinggiran kota Paris. Niel memulai awal bisnisnya dengan mengembangkan telekomunikasi dan layanan data. Ia memulai karier wirausaha di usia muda segera setelah ayahnya memberinya komputer Sinclair ZX81 sebagai hadiah ulang tahun.

Pada usia 19 tahun, ia berhasil mendirikan perusahaan kemudian menjual perusahaan pertamanya, sebuah perusahaan layanan Minitel (pendahulu internet Prancis). Situs minitel ini menyediakan layanan obrolan berorientasi seks.

Pada 1995, ia berinvestasi di penyedia layanan internet pertama di Prancis, World-NET, yang dibuat tahun sebelumnya oleh Sébastien Socchard, Philippe Langlois dan Pierre Séguret. Perusahaan ini dijual setahun sebelum gelembung internet pecah seharga 50 juta dolar AS (Rp 722 miliar) saat ini.

Setelah mengambil alih sebuah perusahaan komunikasi, kemudian perusahaan tersebut berganti nama menjadi Iliad.  Lalu, Xavier Niel meluncurkan layanan pada tahun 1996 yang hingga saat ini menjadi pendapatan 1 juta euro sertiap tahunnya untuk Iliad.

Pada 1999, ia menciptakan Free, penyedia layanan internet Prancis. Nama tersebut berasal dari fakta bahwa akses modem benar-benar gratis yang menyebabkan beberapa kehebohan di antara penyedia Internet Prancis yang saat itu masih berbayar.

Karena itu pula muncul beberapa pertanyaan tentang model bisnis Free. Pada 2002, Free meluncurkan paket broadband dengan harga murah yang menjadi benchmark di pasar.

Pada saat sama, Free mengembangkan dan meluncurkan Freebox: kotak multi-layanan triple-play pertama di Prancis. Layanan modem gratis ini telah membawa portofolio pelanggan potensial yang kuat ke perusahaan, banyak dari mereka beralih ke broadband demi kenyamanan.

Pada akhir 2010 Niel adalah anggota dari sekelompok investor yang mengakuisisi saham pengendali di surat kabar Le Monde. Pada 2012, ia menciptakan Free Mobile, yang merevolusi telepon seluler di Prancis, dengan paket 25 dolar AS yang mencakup panggilan suara, teks, dan data tanpa batas.

Selain berbisnis, pada 2013, Xavier Niel mendirikan sekolah bernama 42 yaitu sekolah teknologi gratis tanpa guru, tanpa buku, dan tanpa iuran untuk 1.000 orang setiap tahunnya.

Pada Oktober 2020, Niel membeli 3 persen saham di perusahaan real estat komersial Unibail-Rodamco-Westfield. Saat ini dia memiliki 11 perseb saham.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement