Senin 02 Aug 2021 10:01 WIB

Belajar Mencintai Dunia Pendidikan Sehebat Salman Subakat

Baginya pendidikan adalah salah satu jalan tercepat tingkatkan perekonomian keluarga.

CEO PT Paragon Technology dan Innovation, Salman Subakat
Foto:

Mencintai Pendidikan

Derasnya darah pendidik yang mengalir di dalam Salman, membuatnya sangat mencintai pendidikan. Ia berkata pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan pelaku dunia pendidikan saja, tetapi juga dari banyak sektor termasuk media, komunitas, masyarakat, dan pelaku industri. Pemikiran yang membuat darah pendidik di dalam dirinya kian kental.

Membangun dunia pendidikan, menurut Salman, bukan sekadar kewajiban dan tanggung jawab sosial. Bagi pria berusia 41 tahun itu, pendidikan merupakan panggilan jiwa untuk bisa membantu sesama anak bangsa mewujudkan impian.

"Kenapa pendidikan? Karena saya suka pendidikan," kata Salman. Bagi Salman, dunia pendidikan bisa memberikan dampak migrasi sosial. "Seorang anak petani bisa jadi menjadi direktur sebuah perusahaan hanya lewat pendidikan," ujar dia.

Ia lalu menceritakan pengalamannya ketika berbagi pengetahuan di berbagai event. Salman mencontohnya setiap mahasiswa yang ditemuinya akan ditanya terkait industri di daerahnya. Apa saja yang perlu dikembangkan dan permasalahan apa yang dihadapi di daerah tersebut.

Salman membayangkan jika ada ratusan skripsi, tesis, atau disertasi yang berkesinambungan membangun ekosistem lokal. "Bayangkan semua potensi bangsa bergerak dalam satu ekosistem,” kata Salman. Dengan begitu membangun ekosistem pendidikan tidaklah menjadi sulit dengan dimulai dengan semangat gotong royong.

Direktur School of Business and Management (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB), Yudo Anggoro, yang ikut serta dalam Fellowship Jurnalisme Pendidikan Batch 2 yang digagas GWPP mengungkapkan, Salman dalam satu tahun terakhir sering kali berbicara soal ekosistem pendidikan.

Yudo berkata, Salman mencoba menguraikan tentang konsep membangun pendidikan berbasis ekosistem yang tidak hanya tanggung jawab dari pelaku pendidikan saja, tetapi harus merangkul stakeholder yang lainnya. “Ekosistem di dunia pendidikan, harus dekat dengan dunia industri, komunitas, masyarakat, dan elemen masyarakat yang lain,” kata Yudo.

Yudo pun memuji Salman sebagai pengusaha yang sangat peduli dengan pendidikan. "Saya bertemu Mas Salman ini sudah lama. Namun baru sekitar satu tahun ini lebih dekat di SPM ITB," ucap Yudo merawikan. Ia pun mendorong Salman agar gerakan yang sudah dimulainya bisa mendapat dukungan banyak pihak agar ekosistem pendidikan bisa terbangun sempurna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement