Ahad 01 Aug 2021 19:22 WIB

Jangan Lakukan Tes Antigen Sendiri, Ini Bahayanya

Warga diimbau tidak melakukan tes antigen sendiri atau oleh orang yang bukan ahlinya.

Warga diimbau tidak melakukan tes antigen sendiri atau oleh orang yang bukan ahli karena berbahaya (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Warga diimbau tidak melakukan tes antigen sendiri atau oleh orang yang bukan ahli karena berbahaya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bandar Lampung mengimbau masyarakat tidak melakukan tes antigen sendiri. Bila ingin melakukan tes antigen sebaiknya dilakukan oleh orang yang ahli di bidangnya.

Alasannya, karena tulang hidung merupakan tulang rawan dan di dalamnya banyak saraf arteri yang apabila tidak hati-hati melakukannya dapat menimbulkan pendarahan. "Saya tidak menganjurkan warga melakukan rapid test antigen sendiri, karena hal itu sangat berbahaya bila tidak hati-hati," kata Ketua IDI Cabang Bandar Lampung, dr Aditya M Biomed, di Bandar Lampung, Ahad (1/8).

"Tulang hidung itu tulang rawan kalau dicolok-colok sama yang bukan ahlinya, apalagi kualitas swab-nya jelek atau keras bisa bikin lecet dan efeknya akan terjadi pendarahan," kata dia.

Yang paling penting, siapa yang akan menginterpretasikan bahwa hasil swab sendiri positif Covid-19 atau negatif. Bahkan dalam alat tes antigen itu juga terdapat indikasi positif dan negatif serta invalid. Dia mengatakan, menggunakan rapid test tidak semudah yang dilihat sebab ada waktunya, tidak bisa langsung diteteskan, lalu membaca hasilnya. "Sehingga memang yang melakukan harus mereka yang terlatih kalau masyarakat umum kan memang bukan bidangnya," kata dia.

Dr Aditya menjelaskan, pemeriksaan rapid test antigen merupakan penunjang guna dilanjutkan ke tes polymerase chain reaction (PCR), namun hal tersebut dilakukan bagi kontak erat dan orang yang memiliki gejala Covid-19. "Kalau semua makin sikat saja bahkan yang tidak bergejala main tes aja, jadi kesimpulannya apa?, Nah itu jika mereka positif apakah di rujuk ke PCR atau yakin ini orang positif Covid-19 dengan hasil tes antigen sendiri. Jadi memang ini bukan pekerjaannya orang awam," kata dia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement