Ahad 01 Aug 2021 18:06 WIB

Ditpolairud Polda DIY Lakukan Vaksinasi ke Warga Pesisir

Hal ini dilakukan agar tidak terjadi antrean panjang yang dapat menimbulkan kerumunan

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
 Seorang nelayan mengangkat jaring di wilayah pesisir pantai. (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Seorang nelayan mengangkat jaring di wilayah pesisir pantai. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Direktorat Polairud Polda DIY melaksanakan vaksinasi massal dosis pertama bagi masyarakat pesisir pantai selatan Yogyakarta. Kegiatan ini bekerja sama dengan Biddokkes Polda DIY, Poltekkes Yogyakarta, dan BRI Cabang Bantul.

Vaksinasi digelar selama dua hari pada 31 Juli-1 Agustus 2021. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi antrean panjang yang dapat menimbulkan kerumunan masyarakat, sehingga kegiatan yang dihelat tersebut tidak menambah angka penyebaran Covid-19.

Wakapolda DIY, Brigjen Pol Slamet Santoso mengatakan, saat ini Kabupaten Bantul jumlah terkonfirmasi positif masih tinggi. Karenanya, ia menekankan, kegiatan vaksinasi merupakan salah satu jalan ke luar menanggulangi masalah tersebut.

"Menurut data yang ada, rata-rata sekitar 700 lebih warga Bantul yang setiap harinya terkonfirmasi positif. Untuk itu, giat vaksinasi ini menyasar Bantul," kata Slamet, Sabtu (31/7).

Untuk vaksinasi ini ditargetkan 2.600 dosis dengan pemberian 1.300 pada hari pertama dan 1.300 pada hari kedua. Ia menilai, vaksinasi ini perlu diperluas agar tujuan herd immunity tercapai dan penambahan kasus Covid-19 semakin menurun.

"Polda DIY juga memiliki selter dengan kapasitas 96 tempat tidur dan ini bisa dimanfaatkan warga yang saat ini menjalani isoman," ujar Slamet.

Dirpolairud Polda DIY, Kombes Pol Nurodin menuturkan, mereka yang divaksin kali ini merupakan warga pesisir dan nelayan yang tergabung dalam beberapa komunitas pelaku usaha wisata pokdarwis. Serta, anak-anak minimal 12 tahun dan lansia.

"Hari ini berjalan lancar sesuai dengan target yang direncanakan. Vaksinasi lain waktu akan dilaksanakan lagi untuk mencapai target nasional," kata Nurodin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement