Ahad 01 Aug 2021 16:29 WIB

Kemenkes: Varian Delta Menyebar Hampir Merata di Indonesia

Tren penambahan kasus masih tinggi dengan rata-rata 40 ribuan kasus per hari.

Varian Delta dilaporkan telah menyebar hampir merata di seluruh daerah di Indonesia (ilustrasi).
Foto: AP/Tatan Syuflana
Varian Delta dilaporkan telah menyebar hampir merata di seluruh daerah di Indonesia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi, melaporkan varian Delta telah menyebar hampir merata di seluruh daerah di Indonesia. Fakta tersebut didapatkan berdasarkan hasil penelitian spesimen.

"Varian Delta mendominasi 86 persen spesimen yang dilakukan sequencing dalam 60 hari terakhir, berasal dari 24 provinsi, sehingga dapat dikatakan persebaran ini hampir merata di seluruh Indonesia," kata Siti Nadia melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad (1/8).

Nadia mengatakan, jejaring laboratorium genomic sequencing atau metode pengurutan genom untuk memetakan mutasi virus di bawah komando Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) terus berupaya menelusuri pola persebaran varian virus Covid-19 di Indonesia. Sejak awal 2021 hingga 28 Juli, Indonesia telah melaporkan 3.651 hasil pengurutan genom ke dalam database global. Tercatat di dalamnya, tiga dari empat varian virus corona yang harus diwaspadai, yakni varian Alfa, Beta, dan Delta. 

Menurut Nadia, laporan tersebut patut menjadi perhatian bersama, mengingat potensi penularan varian baru corona di Indonesia masih sangat tinggi. Untuk menekan penyebaran Covid-19, pemerintah melakukan penguatan testing dan tracing terutama di pemukiman padat penduduk.

Mekanisme tracing atau pelacakan juga menggunakan sistem perangkat lunak Silacak untuk memudahkan mengetahui kontak erat pasien. Penduduk yang mengalami kontak erat akan diarahkan untuk dikarantina.

Nadia mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan volume testing dari sekitar 300 ribu menjadi 500 ribu testing per hari. "Kami juga lakukan percepatan vaksin untuk menaikkan imunitas tubuh. Vaksinasi juga mengurangi risiko tertular, menderita sakit berat, bahkan risiko kematian dari pasien terjangkit Covid-19," ujarnya.

Nadia juga meminta partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam membantu menghambat, bahkan memutus transmisi virus dengan patuh pada protokol kesehatan. "Sebagai tindak pencegahan penyebaran, masyarakat yang terdeteksi sebagai kasus positif, diharapkan langsung melapor kepada petugas setempat agar dapat dipantau dan dihubungkan dengan akses kesehatan," kata dia.

Nadia mengatakan, tren penambahan kasus masih tinggi dengan rata-rata 40 ribuan kasus per hari dan tidak ada wilayah yang steril dari Covid-19. Sementara potensi penularan varian Delta sangat tinggi dan menjadi salah satu faktor meningkatnya angka kematian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement