Jumat 30 Jul 2021 23:39 WIB

Pemprov: 111.536 KPM di Kaltim Terima Bantuan Beras 10 Kg

111.536 KPM di Kaltim terbagi atas warga program PKH dan BST

Warga menerima beras yang dibagikan. Penerima batuan beras 10 kg selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM) di wilayah Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 111.536 keluarga penerima manfaat atau KPM.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga menerima beras yang dibagikan. Penerima batuan beras 10 kg selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM) di wilayah Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 111.536 keluarga penerima manfaat atau KPM.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Penerima bantuan beras 10 kg selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM) di wilayah Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 111.536 keluarga penerima manfaat atau KPM.

"Jumlah penerima bantuan tersebut berdasarkan data Program Keluarga Harapan (PKH) di Kaltim sebanyak 60.454 orang dan penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) sebanyak 51.082 orang," kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Prov Kaltim Muhammad Jauhar Efendi, usai mengikuti Rakor Monitoring Pelaksanaan Penyaluran Bantuan Beras bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Tunai (BST) di Samarinda, Jumat (30/7).

Jauhar mengatakan berdasarkan data yang masuk dari Bulog, realisasi penyaluran bantuan baru tercapai37,04 persen."Secara teori pelaksanaan penyaluran bantuan beras per KPM sebanyak 10 Kg dimulai 1 - 31 Juli 2021," kata Jauhar Efendi.

Namun demikian, ujarnya, pelaksanaan di lapangan baru dimulai 18 Juli lalu. Pemenang tender penyaluran bantuan adalah PT Pos Indonesia.Data sudah yang tersedia di dinsos, yaitu data kesejahteraan sosial (DTKS). Berarti jumlah beras yang akan disalurkan sebanyak 1.115.360 kg, atau sama dengan 1.115,360 ton.

"Sesuai janji Kakanwil Bulog, pada 31 Juli besok, realisasinya bisa meningkat menjadi 80 persen," kata Jauhar. Sisanya yang 20 persen, menurut dia, dipastikan molor. 

Kemungkinan tercepat sampai pekan pertama Agustus 2021."Yang terlambat penyalurannya adalah Kabupaten Mahakam Ulu dan beberapa wilayah kecamatan yang ekstrim serta sulit dijangkau moda transportasi," kata Jauhar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement