Jumat 30 Jul 2021 19:11 WIB

Islandia Siap Terapkan Pembatasan Covid Hingga 15 Tahun

Pekan ini, Islandia menyaksikan level tertinggi dalam penyebaran infeksi Covid-19.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Islandia Siap Terapkan Pembatasan Covid Hingga 15 Tahun
Foto: Pixabay
Islandia Siap Terapkan Pembatasan Covid Hingga 15 Tahun

REPUBLIKA.CO.ID, REYKJAVIK -- Islandia siap menerapkan pembatasan terkait Covid-19 selama 15 tahun mendatang. Saat ini, Islandia menjadi salah satu negara pertama di dunia yang menghapus semua pembatasan untuk turis yang telah divaksinasi.

Chief Epidemiologist of the Icelandic Directorate of Health, Thorolfur Gudnason, mengungkapkan saat ini sebagian besar populasi di negaranya telah divaksinasi. Kendati demikian, dia tak bisa mengesampingkan pembatasan terkait Covid-19 mungkin diperlukan selama bertahun-tahun mendatang.

Baca Juga

“Itu bisa terjadi, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Itulah yang telah kami katakan selama ini, tidak ada prediksi dalam hal ini,” kata Gudnason kepada surat kabar lokal, Morgunbladid, Jumat (30/7).

Dia menekankan, pandemi Covid-19 tidak akan berakhir di Islandia sebelum seluruh negara dapat melenyapkannya. Komentar Gudnason muncul saat Covid-19 varian Delta menyebar cepat di seluruh dunia.

Pada 26 Juni lalu, Islandia memutuskan mencabut semua pembatasan domestik. Media dari berbagai negara memujinya sebagai negara yang telah “mengalahkan” Covid-19. Saat itu, Islandia memang tak mencatatkan satu pun kasus Covid-19 selama beberapa pekan.

Pada saat bersamaan, sebagian besar populasi orang dewasa di Islandia telah divaksinasi. Untuk warga berusia di atas 50 tahun, proporsinya mendekati 100 persen. Namun, Islandia kembali menghadapi lonjakan kasus setelah menyebarnya varian Delta.

Pekan ini, Islandia menyaksikan level tertinggi dalam penyebaran infeksi Covid-19, yakni dengan 131 kasus harian. Situasi tersebut memaksa Islandia menerapkan kembali pembatasan, termasuk penggunaan masker di dalam ruangan. Sejauh ini, Islandia yang memiliki populasi 330 ribu jiwa, melaporkan 7.676 kasus Covid-19 dengan korban meninggal mencapai 30 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement