Jumat 30 Jul 2021 14:10 WIB

JakLingko Targetkan Kenaikan Penumpang 340 Persen

Kenaikan penumpang ini diharapkan bisa tercapai setelah integrasi tarif antarmoda.

Calon penumpang menunggu kedatangan bus TransJakarta di Halte Bunderan Senayan, Jakarta , Kamis (29/7/2021). PT JakLingko Indonesia akan menerapkan tarif integrasi antarmoda yang lebih terjangkau bagi masyarakat Jabodetabek pengguna transportasi di bawah jaringan pembayaran JakLingko, seperti PT KCI (Kereta Commuter Indonesia), MRT, LRT dan TransJakarta mulai tahun 2022.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Calon penumpang menunggu kedatangan bus TransJakarta di Halte Bunderan Senayan, Jakarta , Kamis (29/7/2021). PT JakLingko Indonesia akan menerapkan tarif integrasi antarmoda yang lebih terjangkau bagi masyarakat Jabodetabek pengguna transportasi di bawah jaringan pembayaran JakLingko, seperti PT KCI (Kereta Commuter Indonesia), MRT, LRT dan TransJakarta mulai tahun 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak usaha BUMD DKI bidang sistem pembayaran, PT JakLingko Indonesia, memproyeksikan peningkatan jumlah penumpang sampai dengan 340 persen dari kondisi saat ini. Peningkatan jumlah penumpang ini diharapkan bisa tercapai setelah integrasi tarif antarmoda diterapkan mulai Maret 2022. 

Direktur Utama PT JakLingko Indonesia Muhamad Kamaluddin menjelaskan bahwa pengguna transportasi di bawah jaringan pembayaran JakLingko, seperti PT KCI (Kereta Commuter Indonesia), MRT, LRT, TransJakarta dan MikroTrans akan mendapatkan tarif yang lebih terjangkau, dengan penerapan sistem pembayaran terintegrasi tersebut.

"Keuntungan dari tarif terintegrasi ini akan meningkatkan jumlah penumpang. Berdasarkan proyeksi kami dengan konsultan, terdapat kenaikan jumlah penumpang sampai dengan 340 persen untuk jangka panjang," kata Kamaluddin dalam webinar yang diselenggarakan MRT Jakarta secara virtual, Jumat (30/7).

Menurut Kamaluddin, dengan tarif gabungan yang terintegrasi dengan antarmoda, penumpang akan dikenakan tarif yang lebih terjangkau jika dibandingkan dengan saat ini yang masih menggunakan tarif dari masing-masing operator transportasi. Dengan tarif yang terjangkau, tentunya akan membuat masyarakat beralih menggunakan transportasi umum, serta pembayaran melalui kartu dan aplikasi JakLingko.

Sebelum tarif integrasi tersebut diberlakukan, JakLingko akan meluncurkan kartu transportasi (smart card) dan aplikasi mobile yang dapat digunakan penumpang untuk sistem pembayaran seluruh moda transportasi pada pertengahan Agustus mendatang. Pada fase satu tersebut, pengguna dapat merencanakan, memesan dan membayar seluruh moda transportasi dalam satu kartu dan satu aplikasi.

Kemudian pada fase dua yang direncanakan Maret 2022, penerapan tarif integrasi berbasis jarak dengan perhitungan yang lebih terjangkau akan diberlakukan. Integrasi dan kolaborasi tarif tidak hanya dilakukan pada moda transportasi di bawah jaringan JakLingko, tetapi juga pada bike sharing seperti Go-Jek dan Grab, taksi, hingga tempat wisata.

Kamaluddin memastikan bahwa integrasi tiket dan tarif JakLingko memberi kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan mobilisasi."Aplikasi ini akan memberikan platform yang seamless (mulus) untuk integrasi antarmoda, serta bisa mendukung pemerintah dalam memonitor mobilitas di Jabodetabek," kata Kamaluddin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement