Jumat 30 Jul 2021 13:11 WIB

Pasien Isoman Diingatkan Konsumsi Vitamin dan Obat

Pasien isoman bisa manfaatkan program konsultasi Kemenkes.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Indira Rezkisari
Pekerja merapikan tempat tidur di Sarana Olaraga Tri Dharma yang dijadikan ruang isolasi mandiri COVID-19 di Gresik, Jawa Timur. Pasien isolasi mandiri dianjurkan konsumsi vitamin dan obat yang diresepkan untuk melawan virus corona.
Foto: ANTARA /Zabur Karuru
Pekerja merapikan tempat tidur di Sarana Olaraga Tri Dharma yang dijadikan ruang isolasi mandiri COVID-19 di Gresik, Jawa Timur. Pasien isolasi mandiri dianjurkan konsumsi vitamin dan obat yang diresepkan untuk melawan virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair), Laura Navika Yamani, mendorong pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri untuk rajin mengonsumsi vitamin atau obat-obatan guna menjaga kondisi kesehatan. Laura mengingatkan, vitamin tersebut sifatnya hanya mendorong sistem imun dalam tubuh agar mampu melawan virus Covid-19.

"Masyarakat juga perlu mengetahui bahwa obat-obatan tersebut bukan obat spesifik untuk Covid-19 atau antivirus SARS-CoV-2, melainkan untuk membantu meredakan gejala yang muncul karena terpapar Covid-19. Sifatnya adalah terapi suportif," kata dia di Surabaya, Jumat (30/7).

Baca Juga

Laura  mengatakan, terdapat beberapa cara agar pasien Covid-19 yang menjalani isoman bisa mendapatkan vitamin maupun obat-obatan. Pertama, dengan memanfaatkan program Kemenkes yang menyediakan layanan konsultasi dan paket obat gratis bagi masyarakat terkonfirmasi positif Covid-19 yang menjalani isoman.

“Jadi masyarakat dapat memanfaatkan program dari Kemenkes di mana hanya perlu mengunjungi link https://isoman.kemkes.go.id dan memberikan data terkait kondisinya. Apakah tergolong tanpa gejala atau bergejala ringan," ujarnya.

Selain program gratis dari Kemenkes, kata dia, pasiem Covid-19 yang menjalani Isoman juga dapat mendapatkan bantuan obat dan vitamin dengan melapor ke Puskesmas. Biasanya, lanjut Laura, Puskesmas akan meminta bukti pemeriksaan Covid-19 kemudian melakukan peresepan dan memberikan obat-obatan yang dibutuhkan.

Laura juga mengingatkan, sudah banyak lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang memberikan donasi gratis kepada masyarakat yang menjalani isoman. Menurutnya, bila memang ada bantuan seperti itu masyarakat juga dapat memanfaatkan fasilitas yang diberikan.

“Untuk saat ini seharusnya pergerakan sudah pada level komunitas bukan level individu. Jika ada yang terlihat bergejala tetapi masih beraktivitas di luar rumah maka masyarakat harus bisa mengedukasi agar orang tersebut mau melakukan pemeriksaan dan isoman," kata Laura.

Laura berharap masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 mau melaporkan kasusnya agar rantai penularan dapat dihentikan. Ia juga mengingatkan bahwa Covid-19 bukan penyakit aib yang harus disembunyikan. Sebab, kata dia, jika ingin pandemi segera selesai maka salah satu caranya adalah 3T. Yakni testing, tracing, dan treatment.

"Isoman juga termasuk treatment. Kalau 3T tersebut berjalan dengan baik maka kita dapat mempercepat pengendalian pandemi Covid-19," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement