Jumat 30 Jul 2021 09:19 WIB

China Tuding AS Salah dalam Respons Pandemi Covid-19

China menuding AS membiarkan virus Covid-19 menyebar tanpa terkendali

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Bendera China-Amerika Serikat. Pemerintah China mengatakan Amerika Serikat (AS) bersalah atas tiga hal terkait respons pandemi virus corona jenis baru (Covid-19), termasuk mengenai penelusuran asal usul penyakit wabah yang menjadi pandemi dunia saat ini.
Foto: washingtonote
Bendera China-Amerika Serikat. Pemerintah China mengatakan Amerika Serikat (AS) bersalah atas tiga hal terkait respons pandemi virus corona jenis baru (Covid-19), termasuk mengenai penelusuran asal usul penyakit wabah yang menjadi pandemi dunia saat ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Pemerintah China mengatakan Amerika Serikat (AS) bersalah atas tiga hal terkait respons pandemi virus corona jenis baru (Covid-19), termasuk mengenai penelusuran asal usul penyakit wabah yang menjadi pandemi dunia saat ini.

 

Baca Juga

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian menyampaikan pernyataan tersebut pada Kamis (29/7). Sebelumnya, AS menyebut pandangan mengenai asal usul Covid-19 yang diyakini memang berasal dari Negeri Tirai Bambu, sesuai dengan di mana kasus penyakit ini pertama kali dikonfirmasi. 

 

Menurut Lijian, AS membiarkan virus menyebar tanpa terkendali, bahkan meski negara ini menjadi pemimpin dunia dalam hal teknologi medis. Ia menyebut Washington membiarkan manipulasi politik dan mengesampingkan pengendalian epidemi, yang menyebabkan sekitar 35 juta orang Amerika terinfeksi virus wabah dan lebih dari 610.000 kematian terjadi. 

 

“AS telah gagal melakukan tindakan pengendalian perjalanan keluar yang efektif dan banyak negara melaporkan kasus Covid-19 impor dari Amerika,” ujar Zhao, dilansir China.org, Jumat (30/7). 

 

Lebih lanjut, Zhao mengatakan bahwa AS mengabaikan tantangan masyarakat internasional dengan mempercepat pemulangan puluhan ribu imigran ilegal yang terinfeksi virus corona, memperburuk epidemi di banyak negara Amerika Latin.

 

China juga mengkritik AS karena menyembunyikan kebenaran dari dunia, mengutip sebuah penelitian oleh Universitas Washington yang menunjukkan jumlah infeksi dan kematian akibat Covid-19 di negara itu masing-masing bisa mencapai 65 juta dan 900.000, jauh lebih tinggi dibanding data statistik resmi. Zhao mengatakan AS mungkin telah mempraktikkan terorisme, dengan dalih penelusuran asal penyakit virus.

"Sejak pemerintahan sebelumnya menciptakan istilah 'virus China', AS tidak berhenti berusaha menjual cerita yang menstigmatisasi China," kata Zhao.

Menurut Zhao, AS berusaha menghubungkan asal virus dengan China dan bahkan negara-negara Asia yang telah menyebabkan meningkatnya sentimen anti-Asia di Amerika dan beberapa negara Barat lainnya. Banyak orang keturunan Asia pada akhirnya khawatir akan diskriminasi, penindasan, dan bahkan kekerasan fisik.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement