Jumat 30 Jul 2021 08:12 WIB

WHO: Covid-19 Varian Delta Dominasi Timur Tengah

Salah satu negara yang mengalami wabah Covid-19 terburuk di Timur Tengah adalah Iran.

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Virus Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Virus Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa varian delta dari infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) telah menyebabkan lonjakan wabah, memicu gelombang keempat di Timur Tengah. 

 

Baca Juga

Varian virus yang sangat menular tersebut telah tercatat di 15 negara Timur Tengah. Menurut WHO, di antara wilayah di kawasan ini yang melaporkan kasus Covid-19 terkait delta membentang dari Maroko hingga Pakistan. 

 

"Peredaran varian delta memicu lonjakan kasus Covid-19 dan kematian di semakin banyak negara di wilayah Mediterania Timur," ujar katanya dalam sebuah pernyataan, dilansir Israel National News, Jumat (30/7).

 

Menurut WHO, sebagian besar kasus Covid-19 baru dan pasien yang dirawat di rumah sakit adalah orang yang tidak divaksinasi. Ahmed al-Mandhari selaku direktur wilayah Mediterania Timur WHO mengatakan tercatat hingga saat ini hanya 41 juta orang, atau 5,5 persen, dari populasi di Timur Tengah yang telah divaksinasi penuh.

 

WHO mencatat penyebaran varian delta dengan cepat menjadikannya "strain dominan" di Timur Tengah. Salah satu negara yang mengalami wabah terburuk di Timur Tengah adalah Iran, di mana tak sedikit pejabat tinggi yang jatuh sakit. 

Setidaknya 30 anggota parlemen Iran positif Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir dan beberapa telah meninggal. Kematian pejabat tinggi di Iran akibat virus corona jenis baru terjadi di antaranya terhadap anggota dewan yang menjadi penasehat pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement