Kamis 29 Jul 2021 18:56 WIB

Ini Upaya Pemerintah Tekan Lonjakan Angka Kematian Covid 19

Wiku: Lonjakan Kematian Harus Dievaluasi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Subarkah
Warga berjalan dengan membawa nisan keluarganya di area pemakaman khusus COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (15/7/2021). Berdasarkan data Worldometer, Indonesia resmi masuk empat besar kasus aktif COVID-19 terbanyak di seluruh dunia, pada Kamis (15/7/2021) kasus aktif di Indonesia mencapai 480.199 kasus, melampaui Rusia yang tercatat 457.250 kasus, Indonesia juga jauh melampaui India yang tercatat 432.011 kasus.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warga berjalan dengan membawa nisan keluarganya di area pemakaman khusus COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (15/7/2021). Berdasarkan data Worldometer, Indonesia resmi masuk empat besar kasus aktif COVID-19 terbanyak di seluruh dunia, pada Kamis (15/7/2021) kasus aktif di Indonesia mencapai 480.199 kasus, melampaui Rusia yang tercatat 457.250 kasus, Indonesia juga jauh melampaui India yang tercatat 432.011 kasus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah terus meningkatkan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan di berbagai daerah menyusul lonjakan kasus kematian yang terus menerus terjadi. Meskipun berbagai upaya telah disiapkan, namun masih terjadinya peningkatan kasus kematian saat ini harus menjadi evaluasi pemerintah.

“Namun, masih terjadinya peningkatan kematian ini tentunya perlu untuk terus dievaluasi,” kata Wiku saat konferensi pers, Kamis (29/7).

Wiku mengatakan, berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk menekan angka kematian ini yakni dengan menambah tempat isolasi terpusat dan rumah sakit lapangan. Satgas mencatat penambahan tempat isolasi terpusat dan rumah sakit lapangan ini hingga sebanyak 868 tempat tidur di Banten, 17.594 tempat tidur di DKI Jakarta, 4.310 tempat tidur di Jawa Barat, 6.089 tempat tidur di Jawa Tengah, 2.031 tempat tidur di DI Yogyakarta, 7.339 tempat tidur di Jawa Timur, dan 1.001 tempat tidur di Bali.

Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan ke rumah sakit berupa tenda serbaguna, toilet portable, fold bed, dan selimut.

“Penambahan pasokan oksigen berupa lebih dari 1.000 ton oksigen dari hibah dalam dan luar negeri, pengelolaan truk armada untuk menyalurkan oksigen, dan penyaluran 3.825 oksigen konsentrator,” tambah Wiku.

Pemerintah juga meningkatkan suplai obat-obatan di rumah sakit dan memberikan paket gratis obat untuk masyarakat yang sedang melakukan isolasi mandiri. Untuk membantu penanganan pasien di rumah sakit, pemerintah juga berencana menambah tenaga kesehatan dari perawat yang belum mengambil uji kompetensi dan dokter yang telah selesai internship.

Wiku menyampaikan, jumlah kematian yang terjadi pada Juli ini merupakan yang tertinggi selama pandemi di Indonesia. Hingga kemarin terdapat total 30.168 kematian pada bulan ini. Angka ini sangat tinggi mengingat pada sebelumnya kasus kematian tertinggi yang tercatat pada Juni lalu sebesar 7.913 kasus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement