Kamis 29 Jul 2021 18:54 WIB

Angka Kematian Luar Jawa-Bali Harus Diperhatikan Pemda

Jumlah kematian selama Juli tercatat tertinggi selama pandemi.

Suasana pemakaman khusus COVID-19 TPU Gandus Hills, Palembang, Sumatra Selatan. Sumatra Selatan menjadi salah satu provinsi luar Jawa-Bali yang mencatatkan kenaikan angka kematian akibat virus corona.
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Suasana pemakaman khusus COVID-19 TPU Gandus Hills, Palembang, Sumatra Selatan. Sumatra Selatan menjadi salah satu provinsi luar Jawa-Bali yang mencatatkan kenaikan angka kematian akibat virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angka kematian di luar Pulau Jawa dan Bali akibat Covid-19 meningkat. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta fakta tersebut menjadi menjadi peringatan bagi pemerintah daerah.

"Jumlah kematian di bulan Juli ini menjadi bulan dengan kematian paling banyak selama pandemi di Indonesia. Hingga kemarin total sebanyak 30.168 kematian tercatat di bulan ini," jelas Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers virtual di Graha BNPB, Kamis (29/7).

Baca Juga

Terjadi peningkatan drastis dibandingkan 7.913 kematian pada Juni 2021 dan 5.057 pada Mei 2021. Wiku memaparkan bahwa jika dilihat dari 10 provinsi yang mengalami kenaikan kasus kematian mingguan per 25 Juli 2021, lima provinsi berada di luar Jawa dan Bali yang melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

Meski Jawa Tengah, Jawa Timur dan DKI Jakarta masih menjadi penyumbang tertinggi kenaikan angka kematian akibat Covid-19, namun Wiku mengingatkan agar perlu juga mewaspadai provinsi lain di luar Jawa dan Bali. Wilayah seperti Kalimantan Timur, Riau, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah dan Sumatra Selatan masuk dalam sepuluh provinsi yang mengalami kenaikan angka kematian mingguan pada pekan ini.

Kalimantan Timur mengalami kenaikan 189 kematian dari pekan sebelumnya, Riau naik 58 kematian, Sulawesi Selatan naik 48 kematian, Kalimantan Tengah naik 44 kematian dan Sumatra Selatan yang mencatatkan kenaikan 43 kematian dibandingkan pekan lalu. "Hal ini seharusnya menjadi alarm bagi pemerintah daerahnya karena sebagian besar kabupaten/kota di provinsi tidak menjalankan PPKM Level 4," tegas Wiku.

Dia menjelaskan bahwa sejak kenaikan kasus pada Juni lalu, pemerintah terus meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan demi mencegah kematian. Upayanya seperti penambahan fasilitas isolasi terpusat dan rumah sakit lapangan di beberapa daerah.

Wiku mendorong agar semua pihak juga terus melakukan usaha terbaik menekan angka kematian dan meminta pemerintah daerah untuk selalu memantau rumah sakit di wilayah masing-masing mengantisipasi kenaikan dengan memastikan ketersediaan oksigen, obat-obatan, tempat tidur dan tenaga kesehatan yang bertugas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement