Kamis 29 Jul 2021 17:08 WIB

Humas: Pasien Covid-19 di RSUD Cengkareng Terus Berkurang

Jika pekan lalu bed untuk pasien penuh, sekarang banyak tersedia di RSUD Cengkareng.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Sejumlah pasien Covid-19 menunggu di kursi roda untuk mendapatkan kamar perawatan di selasar ruang IGD RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (23/6/2021). Kini jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Cengkareng semakin menurun.
Foto: ANTARA FOTO/FAUZAN
Sejumlah pasien Covid-19 menunggu di kursi roda untuk mendapatkan kamar perawatan di selasar ruang IGD RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (23/6/2021). Kini jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Cengkareng semakin menurun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng, Aris Pribadi mengatakan, jumlah pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di RS milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tersebut semakin berkurang sejak satu pekan terakhir.

"Informasi dari kami saat ini kedatangan pasien dengan konfirmasi Covid-19 sudah menurun sejak semingguan ini," kata Aris saat dihubungi di Jakarta, Kamis (29/7).

Arif tidak menjelaskan berapa jumlah pasien Covid-19 yang masih di rawat hingga saat ini. Hanya saja, ia membandingkan jumlah keterisian tempat tidur pasien Covid-19 yang dahulu sempat penuh dengan sekarang yang tersedia.

"Untuk keterangan jumlah bed bisa akses di website. Saat itu, full total dibandingkan dengan kondisi saat ini," ujar Aris. Dari data yang dihimpun website resmi Pemprov DKI http://eis.dinkes.jakarta.go.id/bed pada Kamis, banyak fasilitas ruang rawat untuk pasien Covid-19 tersedia.

Untuk ruangan isolasi tanpa tekanan negatif memiliki 153 tempat tidur kosong dari 260 tempat yang tersedia. Sedangkan untuk ruangan ICU tanpa tekanan negatif dan tanpa ventilator sisa 19 tempat tidur dari 96 yang tersedia.

Tercatat masih ada beberapa tempat tidur yang penuh, yakni ICU tekanan negatif dengan ventilator sebanyak 14 tempat tidur, ICU tekanan negatif tanpa ventilator mencapai empat tempat tidur dan ICU tanpa tekanan negatif dengan ventilator sekitar 12 tempat tidur.

Aris tidak dapat memastikan berkurangnya jumlah pasien imbas dari penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang digaungkan pemerintah atau bukan. "Kami tidak punya kompetensi untuk menjawab itu. Tugas kami hanya melayani saja," tutur Aris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement