Kamis 29 Jul 2021 15:32 WIB

BOR Sejumlah RS Kota Tangerang Terus Turun

BOR sejumlah RS di Kota Tangerang terus turun, dari 73 persen ke 68 persen.

BOR sejumlah RS di Kota Tangerang terus turun, dari 73 persen ke 68 persen (Foto: ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
BOR sejumlah RS di Kota Tangerang terus turun, dari 73 persen ke 68 persen (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di Kota Tangerang Banten kembali turun ke angka 68 persen dari sehari sebelumnya 73 persen setelah angka kesembuhan pasien COVID-19 terus meningkat setiap harinya. Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah di Tangerang, Kamis(29/7), mengatakan, kondisi Kota Tangerang berangsur membaik selama penerapan PPKM yang dibuktikan melalui penurunan BOR rumah sakit.

"Awal kasus mencapai 90 persen lebih lalu selama PPKM turun menjadi 80 persen kini tercatat 68 persen. Hal ini karena kesembuhan yang tinggi mencapai 518 orang," katanya.

Baca Juga

Meski demikian Wali Kota tetap mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap disiplin dan menerapkan protokol kesehatan selama kegiatan serta mematuhi aturan PPKM. Saat ini, di Kota Tangerang masih menerapkan PPKM level 4 sehingga warga harus mematuhi aturan yang ada dan tak melanggar ketentuan sebab akan dikenakan sanksi administrasi dan materi.

"Tetap terapkan prokes dan disiplin. Kita harus bersama - sama menurunkan penularan COVID-19 dengan saling peduli. Jangan sampai adanya kenaikan lagi," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr Liza Puspadewi, mengungkapkan, angka kesembuhan masyarakat yang melaksanakan isolasi mandiri di rumah mencapai 98 persen. Berdasarkan aplikasi SiLacak dan Sirona, untuk angka kesembuhan yang OTG atau isoman di rumah itu mencapai 98 persen, sesuai juknis Kemenkes yang sudah isolasi mandiri melebihi 10 hari.

Sedangkan yang berpindah dari kondisi OTG atau ringan menjadi berat dan kritis itu hanya satu hingga dua persen saja. Ia mengatakan, banyak pasien pasien OTG di Kota Tangerang banyak yang memilih untuk isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Menurutnya, saat ini sudah dapat pengawasan dan obat-obatan dari Puskesmas, terpantau dalam aplikasi Silacak serta mendapat bantuan sosial berupa sembako hingga makanan matang harian dari Pemkot Tangerang. Menurut Kemenkes, 90 persen pasien di RS belum mengikuti vaksinasi. Banyaknya pasien yang isoman di Kota Tangerang dikarenakan kondisinya yang ringan atau OTG, karena memang, sudah cukup banyak masyarakat Kota Tangerang yang sudah divaksin.

"Saya tegaskan, vaksin tidak menjanjikan tidak terpapar covid-19, tapi menjanjikan efek COVID-19 yang lebih ringan. Hal itupun terbukti dalam kondisi pasien COVID-19 di Kota Tangerang saat ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement