Kamis 29 Jul 2021 14:30 WIB

AAPP: 936 Orang Tewas Selama Kudeta Militer Myanmar

Pasukan junta mengenakan pakaian bebas melepaskan tembakan ke arah aksi demonstran.

Ilustrasi: Tentara Myanmar.
Foto: Anadolu Agency
Ilustrasi: Tentara Myanmar.

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Kelompok masyarakat sipil mencatat 936 orang tewas sejak militer melakukan kudeta di Myanmar pada 1 Februari lalu. Berdasarkan laporan Asosiasi Pendamping untuk Tahanan Politik (AAPP), Kamis dini hari, terdapat tambahan dua korban tewas asal wilayah Mandalay dan Bago.

AAPP melaporkan pasukan junta yang mengenakan pakaian bebas melepaskan tembakan ke arah aksi demonstrasi di Mandalay pada 27 Juli.

Baca Juga

Akibatnya, peserta aksi protes pro-demokrasi Thu Thu Zin tertembak dan tewas di tempat, sementara dua orang lainnya yakni Toe Toe Kyaw dan seorang perempuan terluka dan ditangkap. “Toe Toe Kyaw dilaporkan dalam kondisi serius, kami sedang menunggu konfirmasi tentang kondisi wanita muda lainnya,” kata AAPP dalam keterangannya.

Pasukan junta, ujar AAPP, juga menembak warga bernama Tin Min Htut alias Ka Lar hingga tewas di Kota Pyay, Bago, pada 25 Juli.

Saat kejadian, Tin Min Htut sedang mengendarai motor dengan membawa penumpang seorang laki-laki, lalu tidak berhenti ketika diperintahkan junta. Adapun penumpang laki-laki tersebut melarikan diri.

Sumber, https://www.aa.com.tr/id/regional/936-orang-tewas-selama-kudeta-militer-myanmar/2317462.

AAPP juga mencatat 5.400 orang masih ditahan hingga 28 Juli, di mana 255 orang dijatuhi hukuman. Myanmar diguncang kudeta militer pada 1 Februari dengan menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

Militer berdalih pemilu yang mengantarkan Suu Kyi terpilih dengan suara terbanyak penuh kecurangan.

sumber : Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement