Kamis 29 Jul 2021 11:14 WIB

UNESCO Masukkan Masjid Cote d'Ivoire dalam Warisan Dunia

UNESCO menambahkan Masjid Cote d'Ivoire ke dalam Daftar Warisan Dunia.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
UNESCO
Foto: [ist]
UNESCO

IHRAM.CO.ID, ABIDJAN -- Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), UNESCO, menambahkan Masjid Cote d'Ivoire ke dalam Daftar Warisan Dunia. Hal ini disampaikan saat sesi ke-44 World Heritage Committee, Selasa (27/7) lalu.

Penambahan masjid bergaya Sudan di utara Cote d'Ivoire ini menjadikannya sebagai properti Afrika pertama yang tertulis dalam daftar bergengsi dalam sesi tahun ini.

Dilansir di Xinhua, Kamis (29/7), masjid-masjid yang masuk dalam daftar ini mencakup delapan masjid kecil dari batako. Gaya khas Sudan mereka berasal sekitar abad ke-14 di kota Djenné di Mali tengah.

Keberadaan tempat ibadah ini memberikan kesaksian yang sangat penting tentang perdagangan trans-Sahara, yang memfasilitasi perluasan Islam dan budaya Islam. Mereka juga mencerminkan perpaduan bentuk arsitektur Islam dan lokal dalam gaya yang sangat khas, serta mampu bertahan dari waktu ke waktu.

 

Sebelum pertemuan ini, Dewan Internasional untuk Monumen dan Situs, selaku badan penasihat resmi komite, merekomendasikan agar komite menunda pemeriksaan nominasi untuk diajukan kembali.

Namun, Komite Warisan Dunia menganggap properti yang dinominasikan memiliki nilai universal yang luar biasa dan memenuhi persyaratan dasar untuk prasasti mengenai keaslian, integritas, perlindungan dan pengelolaannya.

Banyak Negara Pihak komite, termasuk Cina, berpendapat Afrika kurang terwakili dalam Daftar Warisan Dunia dan mendukung prasasti properti Afrika.

Panitia akhirnya memutuskan mendaftarkan properti tersebut sebagai situs budaya dunia dalam Daftar Warisan Dunia. China adalah salah satu penandatangan bersama dari amandemen rancangan keputusan yang mendukung listing properti.

Sesi diperpanjang ke-44 Komite Warisan Dunia diadakan secara daring dan diketuai dari Fuzhou, Provinsi Fujian, Tiongkok timur. Kegiatan itu akan berlangsung hingga 31 Juli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement