Kamis 29 Jul 2021 10:42 WIB

Gregoria Mengaku Terbawa Permainan Cepat Intanon

Gregoria terhenti di babak 16 besar tunggal putri bulu tangkis Olimpiade Tokyo.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pebulutangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung memukul kok ke arah tunggal putri Thailand Ratchanok Intanon dalam perempat final Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Kamis (29/7/2021). Gregoria gagal melaju ke perempat final setelah kalah 12-21, 19-21 dari Ratchanok Intanon
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Pebulutangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung memukul kok ke arah tunggal putri Thailand Ratchanok Intanon dalam perempat final Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Kamis (29/7/2021). Gregoria gagal melaju ke perempat final setelah kalah 12-21, 19-21 dari Ratchanok Intanon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung terhenti di babak 16 besar Olimpiade Tokyo 2020. Gregoria harus mengakui ketangguhan pemain Thailand Ratchanok Intanon 12-21 dan 19-21 pada laga di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Kamis (29/7).

Gregoria mengaku terbawa permainan cepat lawannya yang punya ranking jauh di atasnya. "Gim pertama saya kepancing permainan cepat lawan kepancing main cepat. Padahal itu tidak menguntungkan buat saya, karena lawan sepertinya memancing  untuk main panjang," kata Gregoria dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.

Baca Juga

Di sisi lain, kata dia, bola-bola penempatannya banyak yang keluar. Ia mengaku ingin mengembalikan kok yang bisa menyusahkan lawan, tetapi malah keluar dan mati sendiri.

Pada game kedua, lanjut Gregoria awalnya ia tak bisa mengatur irama. Saat di pertengahan ketika ketinggalan jauh, ia cuma berpikir kalau pun kalah tidak mau kalah begitu saja. 

"Pasti akan menyesal, apalagi jika tidak mencoba karena seperti yang sebelumnya saya bilang, saya ingin Olimpiade ini menjadi pembuktian diri bahwa saya bisa. Tapi, saya jadinya merasa tertekan di lapangan sehingga permainan saya kurang berkembang. Padahal, saya ingin all-out karena ini Olimpiade, empat tahun sekali," kata Gregoria. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement