Kamis 29 Jul 2021 08:33 WIB

Jadwal Vaksinasi untuk Beragam Kondisi Penyintas Covid-19

Penyintas juga tetap perlu menjalani vaksinasi Covid-19.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksinasi Covid-19. Penyintas perlu divaksinasi karena belum diketahui secara pasti berapa lama imunitas alami yang terbentuk setelah infeksi Covid-19 dapat bertahan.
Foto: Prayogi/Republika.
Vaksinasi Covid-19. Penyintas perlu divaksinasi karena belum diketahui secara pasti berapa lama imunitas alami yang terbentuk setelah infeksi Covid-19 dapat bertahan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Individu yang pernah terkena Covid-19 akan memiliki kekebalan tubuh alami untuk melindungi diri dari ancaman SARS-CoV-2 di kemudian hari. Hal ini membuat sebagian penyintas mungkin merasa tak perlu lagi mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Anggapan ini jelas keliru. Orang-orang yang pernah terkena Covid-19 dan sudah sembuh juga perlu divaksinasi.

Baca Juga

Alasannya, saat ini masih banyak hal yang belum diketahui mengenai Covid-19. Penyintas juga memiliki risiko untuk mengalami reinfeksi atau kembali terkena Covid-19 di lain waktu.

Di sisi lain, belum diketahui secara pasti berapa lama imunitas alami yang terbentuk setelah infeksi Covid-19 dapat bertahan. Oleh karena itu, sulit untuk menjamin bahwa mereka yang pernah terkena infeksi SARS-CoV-2 akan benar-benar aman dari risiko terkena Covid-19 lagi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menekankan pentingnya vaksinasi untuk individu yang pernah terkena Covid-19. WHO mengimbau agar para penyintas menjalani vaksinasi bila memiliki kesempatan dan akses terhadap vaksin Covid-19.

"Proteksi yang seseorang dapatkan dari terkena Covid-19 akan sangat berbeda antara satu orang dan orang lainnya, dan kami juga tak tahu berapa lama imunitas alami dapat bertahan," ungkap WHO, seperti dilansir Belfast Telegraph.

Imbauan serupa juga diutarakan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC). CDC mengatakan, reinfeksi merupakan kasus yang jarang namun bisa terjadi.

"Anda perlu divaksinasi, terlepas dari apakah Anda pernah terkena Covid-19," ujar CDC melalui laman resmi mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement