Kamis 29 Jul 2021 00:12 WIB

Satgas: SDM Jadi Salah Satu Kendala Testing-Tracing Covid

Satgas mengatakan SDM menjadi kendala dalam meningkatkan testing dan tracing.

Testing Covid
Foto: ANTARA/ADWIT B PRAMONO
Testing Covid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengakui sumber daya manusia (SDM) masih menjadi salah satu kendala untuk meningkatkan jumlah testing dan tracing atau pelacakan.

"Indonesia sebagai negara yang luas memang menjadi tantangan, salah satunya SDM," ujar Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah dalam "Bincang Covid-19 dalam Angka" yang di Jakarta, Rabu (28/7).

Baca Juga

Dewi mengatakan, pemerintah saat ini sedang berupaya untuk menyediakan SDM dengan memanggil kembali atau merekrut para relawan, terutama untuk pelacakan. Ia melanjutkan pemerintah juga telah memberdayakan personel TNI dan Polri untuk membantu kegiatan pelacakan.

"Testing dan tracing memang belum ideal, tapi berproses," katanya.

Dalam kesempatan itu, Dewi juga menyampaikan bahwa terdapat empat provinsi di wilayah Jawa-Bali mengalami penurunan kasus Covid-19. "Untuk empat provinsi sudah terlihat tren penurunan, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten," kata Dewi.

Sementara Provinsi Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Bali, masih terlihat tren kenaikan kasusnya. "Grafiknya belum menggambarkan tren penurunan," ucapnya.

Terkait tingkat keterisian tempat tidur pasien atau bed occupancy rate/BOR) di wilayah Jawa, Dewi mengatakan, cenderung mulai menurun. "Mulai melandai di hampir seluruh provinsi Jawa. Bali masih agak naik, dan Yogyakarta masih agak mendatar, ini yang musti harus didorong terus penurunannya," katanya.

Menurutnya, adanya gabungan dari strategi dan intervensi yang dilakukan dari pemerintah hingga ke masyarakat mulai terlihat dampaknya dalam penanganan kasus Covid-19. "Ini perlu kerja sama semua pihak. Semua orang harus tetap berkontribusi terhadap kepatuhan dan kedisiplinan," katanya.

Ia mengingatkan adanya pelonggaran kebijakan di beberapa sektor harus tetap dapat bahu-membahu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. "Saat ini memang mulai ada pembukaan bertahap, namun kita tetap belum boleh merasa aman," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement