Rabu 28 Jul 2021 22:23 WIB

Pengembangan SDM Industri Otomotif Dapat Dukungan JICA

Kerja sama pengembangan SDM dengan Jepang dinilai tepat.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Logo Kementerian Perindustrian. Indonesia dan Jepang terus meningkatkan kerja sama dalam pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) industri otomotif.
Foto: Facebook Kementerian Perindustrian
Logo Kementerian Perindustrian. Indonesia dan Jepang terus meningkatkan kerja sama dalam pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) industri otomotif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dan Jepang terus meningkatkan kerja sama dalam pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) industri otomotif. Langkah strategis ini didukung penuh oleh pemerintah Jepang melalui pendanaan Japan International Cooperation Agency (JICA).

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BSDMI) Kementerian Perindustrian Arus Gunawan menyampaikan, wujud nyata sinergi Indonesia-Jepang dalam pengembangan SDM industri otomotif, di antaranya kerja sama antara BPSDMI Kemenperin dengan Lexer Reserch Inc. Dimulai dari penandatanganan Letter of Intent (LoI) tentang Pengembangan Pendidikan Terkait Lean Manufacturing pada Maret 2019 lalu. 

Baca Juga

Kolaborasi ini dilanjutkan dengan dilaksanakan Simposium Jepang-Indonesia terkait SDM industri pada Desember 2019 . "Kegiatan tersebut yang menjadi kick-off program SDGs terkait pengembangan SDM industri otomotif di Indonesia, yang didukung penuh oleh pemerintah Jepang melalui pendanaan JICA, yang merupakan hasil kerja sama dengan Kemenperin," tutur Arus melalui siaran pers Kementerian Perindustrian, Rabu (28/7).

Tahun ini, kata dia, realisasi kerja sama dilanjutkan dengan pemberian hibah berupa dua set alat peraga bottle cap dan seperangkat peralatan pendukung teknologi informatika berbentuk server dan laptop dengan total sebanyak 50 unit. Alat hibah ini akan dipasang di Politeknik STMI Jakarta dan Pusat Inovasi Digital Industri (PIDI 4.0).

"Alat tersebut juga dilengkapi aplikasi simulator guna mendukung pembelajaraan Digital Engineering," ungkap Arus.

Duta Besar Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi memaparkan, transformasi industri 4.0 tidak hanya merombak aspek industri. Bahkan mampu pula mengubah berbagai aspek dalam kehidupan manusia.

Indonesia punya pasar dalam negeri yang kuat, dan memiliki banyak talenta dari jumlah sekolah, lembaga pendidikan, dan universitas yang ada, sehingga tersedia wadah talenta yang besar. "Maka kerja sama dengan Pemerintah Jepang melalui program JICA dalam meningkatkan kompetensi SDM industri ini sangatlah tepat," kata Heri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement