Rabu 28 Jul 2021 23:26 WIB

Hotel dan Restoran di Bandung akan Kibarkan Bendera Putih

Hotel dan restoran terdampak pandemi covid-19.

Rep: Faui Ridwan/ Red: Muhammad Hafil
Petugas tenaga kesehatan berdiri di lobi Hotel isolasi mandiri COVID-19 di Hotel Grand Asrilia, Bandung, Jawa Barat, Senin (28/6/2021). Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan pihak Grand Asrilia Hotel dengan menyediakan sedikitnya 500 tempat tidur perawatan untuk rujukan lokasi isolasi bagi pasien Covid-19 bergejala ringan atau yang dalam masa penyembuhan pasien COVID-19 dari 59 rumah sakit di Bandung Raya.
Foto: ANTARA/Novrian Arbi
Petugas tenaga kesehatan berdiri di lobi Hotel isolasi mandiri COVID-19 di Hotel Grand Asrilia, Bandung, Jawa Barat, Senin (28/6/2021). Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan pihak Grand Asrilia Hotel dengan menyediakan sedikitnya 500 tempat tidur perawatan untuk rujukan lokasi isolasi bagi pasien Covid-19 bergejala ringan atau yang dalam masa penyembuhan pasien COVID-19 dari 59 rumah sakit di Bandung Raya.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG-- Ratusan hotel, kafe, dan restoran di Kota Bandung serentak akan mengibarkan bendera putih sebagai simbol menyerah karena terdampak langsung oleh pandemi Covid-19. Kerugian yang besar dialami sudah berlangsung sejak pandemi masuk ke Indonesia.

"Kita akan melakukan pengibaran bendera putih, insyaallah dua hari ke depan," ujar Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) Gan Bonddilie melalui keterangannya, Rabu (28/7).

Baca Juga

Ia menuturkan, kurang lebih 600 restoran dan 500 hotel di Jawa Barat dan khususnya di Kota Bandung akan serentak melakukan pengibaran bendera tanda menyerah. Pengibaran pun dilakukan sebagai bentuk protes kepada pemerintah yang dianggap kurang peduli.

Ia mengaku sudah menjalin komunikasi dengan pemerintah Kota Bandung secara lisan maupun tertulis. Namun, kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah kurang menunjukkan perhatian.

Bond Bond sapaan akrabnya mengatakan seluruh hotel, kafe dan restoran sudah melaksanakan penerapan protokol kesehatan dengan ketat. Bahkan pemerintah sudah mengeluarkan sertifikat kebersihan, kesehatan, keamanan dan lingkungan (CHSE) bagi restoran namun kegunaannya tidak berfungsi.

Ia mengatakan saat ini pihaknya telah menerapkan pembatasan terhadap pengunjung bahkan pegawai banyak yang sudah divaksin. Kondisi saat ini sekitar 60 persen karyawan restoran dan hotel banyak di PHK sedangkan restoran yang ditutup mencapai 40 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement