Kamis 29 Jul 2021 03:16 WIB

Nissan Sumbang Pendapatan Rp 2,96 Triliun untuk Grup Renault

Nissan bisa memperoleh profit berkat peningkatan kinerja di pasar AS dan negara lain.

Logo baru Nissan.
Foto: car and driver
Logo baru Nissan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nissan menyumbang pendapatan 173 juta euro (Rp 2,96 triliun) untuk Grup Renault, berdasarkan pengumuman pendapatan kuartal pertama pabrikan Jepang itu pada tahun fiskal 2021/2022 yang diumumkan Rabu (28/7)."Mengacu IFRS (International Financial Reporting Standards), akan memberikan kontribusi positif terhadap laba bersih kuartal kedua Grup Renault tahun 2021 yang diperkirakan 173 juta euro," demikian pernyataan tertulis Grup Renault.

Dalam pernyataan terpisah hari ini, Nissan melaporkan pendapatan bersih 2.008 triliun yen, laba operasi 75,7 miliar yen, dan margin laba operasi 3,8 persen. Sedangkan laba bersih pada kuartal pertama adalah 114,5 miliar yen.

Kendati ada tantangan berat di masa pandemi Covid-19, Nissan bisa memperoleh profit berkat peningkatan kinerja di pasar Amerika Serikat dan beberapa pasar lainnya. Faktor lain yang membuat kinerja Nissan diperhitungkan adalah rencana kerja Nissan NEXT dan efektivitas perusahaan melalui strategi produksi selama kuartal pertama.

Langkah itu juga membuat Nissan bisa meminimalisir dampak kekurangan chip semikonduktor pada kuartal pertama. Namun, menurut Nissan, masalah semikonduktor tetap menjadi tantangan pada tahun 2021 dan diperkirakan akan mempengaruhi volume penjualan Nissan pada kuartal kedua.

Kendati demikian, Nissan masih berharap rencana peluncuran beberapa mobil baru dapat berkontribusi pada laba perusahaan tahun ini. Sedangkan pada tahun fiskal 2021/2022, Nissan memproyeksikan pendapatan bersih 9,75 triliun yen dan laba operasional 150,0 miliar yen.

"Untuk sisa tahun ini, kami mengantisipasi ketidakpastian yang bisa saja tetap terjadi di lingkungan operasional kami," kata CEO Nissan Makoto Uchida."Kami akan memantau dan mengelola potensi risiko dengan hati-hati sambil terus meningkatkan kualitas penjualan dan menjaga kinerja keuangan secara disiplin," tuturnya.

 

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement