Kamis 29 Jul 2021 04:38 WIB

Strategi Pos Indonesia Hadapi Bisnis Kurir yang Kompetitif

Pos Indonesia saat ini melakukan finalisasi kerja sama dengan sejumlah lokapasar

Rep: m nursyamsi/ Red: Hiru Muhammad
Petugas PT Pos melayani warga saat pengambilan bantuan sosial tunai (BST) di Kalurahan Ngupasan, Yogyakarta, Ahad (25/7). BST Bulan Mei-Juni sebesar Rp 600 ribu disalurkan melalui PT Pos Indonesia. Namun, pada penyerahan kali ini melalui setiap kalurahan. Hal ini untuk menghindari kerumunan dan mencegah penyebaran Covid-19.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Petugas PT Pos melayani warga saat pengambilan bantuan sosial tunai (BST) di Kalurahan Ngupasan, Yogyakarta, Ahad (25/7). BST Bulan Mei-Juni sebesar Rp 600 ribu disalurkan melalui PT Pos Indonesia. Namun, pada penyerahan kali ini melalui setiap kalurahan. Hal ini untuk menghindari kerumunan dan mencegah penyebaran Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Pos Indonesia (Persero) memiliki sejumlah stategi dalam menghadapi ketatnya persaingan pasar bisnis kurir.  Chief Marketing Officer PT Pos Logistik Indonesia, Rulit Chandra mengatakan Pos Indonesia grup terus memperbaiki service level agreement (SLA) atau perjanjian tingkat layanan dan memastikan operational excellence berjalan dengan baik.

"Kita juga melakukan rebranding, saat ini kita punya brand ambassador baru yakni Cak Lontong. Mudah-mudahan mampu menghadirkan nuansa baru untuk Pos Indonesia dalam memberikan layanan terbaik bagi pelanggan," ujar Rulit saat konferensi Indonesia Industry Outlook 2021 pada Rabu (28/7).

Rulit menyampaikan Pos Indonesia grup juga akan berkolaborasi dengan marketplace atau lokapasar, baik lokapasar besar maupun lokapasar dengan skala kecil atau yang baru dan sedang berkembang. Kata Rulit, Pos Indonesia saat ini tengah melakukan finalisasi kerja sama dengan sejumlah lokapasar. "Kita sudah ada nota kesepahaman dengan Gogobli dan BantuIbu. Banyak lokapasar lokal yang kita mencoba berkolaborasi dengan mereka," ucap Rulit.

Rulit menambahkan Pos Indonesia grup juga terus melakukan optimaliasi aset. Kata Rulit, Pos Indonesia memiliki jaringan paling luas dengan 5 ribu kantor, 50 ribu agen pos, dan 27 ribu pegawai yang tersebar di seluruh Indonesia. Rulit menyampaikan Pos Indonesia juga memiliki keunggulan dalam melayani wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).

"Biasanya yang berat-berat dan jauh dikasih ke Pos Indonesia. Itu menjadi keunggulan kita. Kita tidak masuk lagi untuk Jakarta dan kota-kota besar, sudah terlalu banyak pemain, tapi untuk di luar itu bisa kita maksimalkan," ungkap Rulit.

Rulit mengatakan Pos Indonesia juga terus memberikan kemudahan dalam menjaga loyalitas pelanggan. Perusahaan, ucap Rulit, menyediakan fitur pemantauan barang hingga hadiah seperti umrah gratis bagi pelanggan. 

Tak hanya menyediakan fasilitas layanan transaksi keuangan lengkap secara mobile melalui Pospay, Rulit mengatakan Pos Indonesia juga tetap melayani pembayaran di tempat. Kata Rulit, sistem pembayaran di tempat masih menjadi pilihan utama bagi pelanggan yang tinggal di daerah-daerah."Di daerah tidak semua orang punya rekening jadi mereka lebih memilih bayar di tempat," kata Rulit menambahkan.

 

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement