Rabu 28 Jul 2021 16:25 WIB

Pengunjung Pasar Cipete Naik Saat PPKM Level 4

Pengelola Pasar Cipete Utara mengukur suhu tubuh pengunjung yang masuk pasar.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Suasana di luar Pasar Cipete, Jakarta Selatan (ilustrasi).
Foto: Dok
Suasana di luar Pasar Cipete, Jakarta Selatan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola Pasar Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menyatakan, jumlah pengunjung pasar meningkat sekitar 40 persen saat penyesuaian Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 yang bergulir sejak 26 Juli 2021.

Staf Pengelola Pasar Cipete Utara, Warsito menyampaikan, jumlah pengunjung sebelum penyesuaian PPKM Level 4 hanya berkisar 280 orang. Padahal biasanya pengunjung mencapai 700 orang per hari. "Yang pasti ada perubahan selama PPKM Level 4, paling tidak lebih banyak dibanding sebelumnya," ujarnya di lokasi, Rabu (28/7).

Warsito mengatakan, peningkatan kunjungan tak terlepas dari penambahan waktu jam operasional pedagang di pasar. Dia menuturkan, kebijakan tersebut tidak hanya berdampak positif dengan pengunjung, melainkan juga kepada jumlah pedagang yang beroperasi.

"Total pedagang yang terdaftar di sini sebanyak 237 pedagang. Tetapi yang aktif sejak PPKM Level 4 sekitar 200 lebih pedagang," ujar Warsito.

Guna mencegah adanya potensi penularan Covid-19, sambung dia, pengelola Pasar Cipete Utara melakukan pengukuran suhu tubuh terhadap para pengunjung dan pedagang yang berada di pasar. Petugas juga mensosialisasikan pengunjung agar tetap menggunakan masker saat berinteraksi.

Warsito berharap, penyesuaian itu tidak diperpanjang lagi sehingga operasional pasar kembali seperti semula. "Kalau memang PPKM gak diperpanjang lagi, maunya operasinya kembali seperti biasa biar biaya operasional pasar bisa tertutupi," ucap Warsito.

Hal senada juga disampaikan oleh salah satu pedagang buah, Didi (46) yang berharap agar penyesuaian ini berlanjut pada pelonggaran aturan operasional pasar. "Kalau menurut saya jangan diperpanjang lagi. Biar bisa meningkatkan ekonomi kita yang sekarang penjualan gak tentu," tutur Didi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement