Rabu 28 Jul 2021 11:58 WIB

Ennahda Bantah Jadikan Ketua Parlemen Tunisia Tahanan Rumah

Mereka tegaskan Rached Ghannouchi saat ini tengah mengadakan serangkaian pertemuan

Ennahda tegaskan Rached Ghannouchi saat ini tengah mengadakan serangkaian pertemuan.
Ennahda tegaskan Rached Ghannouchi saat ini tengah mengadakan serangkaian pertemuan.

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS - Gerakan Ennahda Tunisia telah membantah laporan yang menyebutkan bahwa mereka telah menempatkan pemimpinnya dan Ketua Parlemen Rached Ghannouchi di bawah tahanan rumah.

"Ennahda membantah semua berita palsu yang beredar tentang larangan perjalanan untuk Ketua Parlemen dan pemimpin partai Ghannouchi dan menempatkannya di bawah tahanan rumah," kata gerakan itu dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Mereka pun menegaskan bahwa Ghannouchi saat ini tengah mengadakan serangkaian pertemuan.

Pada Minggu, Presiden Tunisia Kais Saied menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri Hichem Mechichi, membekukan parlemen, dan mengambil alih otoritas eksekutif dengan bantuan perdana menteri baru.

Saied juga menangguhkan kekebalan semua anggota parlemen dan mengambil alih kantor kejaksaan.

Ghannouchi menyebut langkah Saied sebagai "kudeta" atas Konstitusi Tunisia, revolusi dan kebebasan di negara itu.

Tunisia telah jatuh dalam krisis politik sejak 16 Januari, ketika Mechichi mengumumkan perombakan kabinet tetapi Saied menolak untuk mengadakan upacara pelantikan menteri baru.

Tunisia dipandang sebagai satu-satunya negara yang berhasil melakukan transisi demokrasi di antara sekelompok negara Arab yang menyaksikan revolusi rakyat untuk menggulingkan rezim yang berkuasa, termasuk Mesir, Libya dan Yaman.

*Bassel Barakat berkontribusi untuk laporan ini dari Ankara

 

 

 

 

 

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/gerakan-ennahda-bantah-jadikan-ketua-parlemen-tunisia-tahanan-rumah-/2315751
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement