Selasa 27 Jul 2021 21:57 WIB

BOR di RSD Gunung Jati Masih Tinggi

BOR di RSD Gunung Jati berkisar antara 85 hingga 90 persen

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Pekerja medis mengecek kondisi pasien virus corona, ilustrasi.
Foto: AP
Pekerja medis mengecek kondisi pasien virus corona, ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit/Bed Occupancy Rate (BOR) pasien Covid-19 di Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati, Kota Cirebon, masih tingi. Antrean pasien untuk masuk ke ruang isolasi Covid-19 juga masih terjadi.

"BOR berkisar antara 85 hingga 90 persen," ujar Direktur Utama (Dirut) RSD Gunung Jati, Kota Cirebon, Katibi, Selasa (27/7).

Baca Juga

Bahkan, untuk ruang intensif pasien Covid-19, tingkat keterisiannya mencapai 100 persen. Pasien yang masuk waiting list atau daftar tunggu untuk masuk ke ruang isolasi sekitar 30 orang.

Katibi mengungkapkan, pihak RB sebenarnya sudah menambah jumlah tempat tidur untuk pasien Covid-19. Sebelumnya, jumlah tempat tidur pasien Covid-19 di RSD Gunung Jati ada 207 tempat tidur. Namun, pihaknya sudah menambah tempat tidur di ruang ICU Covid-19 sehingga total tempat tidur bagi pasien Covid-19 mencapai 216 tempat tidur.

Semula, Katibi berharap, pelaksanaan PPKM Darurat bisa membuat antrian pasien yang menunggu untuk masuk ke ruang isolasi bisa terurai. Namun ternyata, hingga saat ini antrean masih terjadi.

Katibi menambahkan, pihak RS berusaha maksimal untuk melayani pasien yang datang ke rumah sakit yang dipimpinnya. Namun khusus untuk pelayanan di ruang ICU Covid-19, sambung dia, sangat tergantung pada tiga hal yakni sarana dan prasarana seperti alat bantu nafas, sarana oksigen dan sumber daya manusia (SDM).

Katibi menyebutkan, ICU Covid-19 di RSD Gunung Jati sebenarnya siap dengan 15 tempat tidur lengkap dengan oksigennya. Namun, SDM yang ada hanya siap melayani 12 orang.

Untuk itu, RSD Gunung Jati telah membuka rekrutmen tenaga relawan untuk membantu menangani pasien Covid-19 di rumah sakit tersebut. Adapun tenaga relawan yang dibutuhkan itu terdiri dari radiografer sebanyak dua orang, dokter umum delapan orang dan perawat 90 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement