Selasa 27 Jul 2021 23:39 WIB

Beroperasi 2 Agustus, Asrama Haji Donohudan Jadi RS Darurat

Menteri PUPR menargetkan persiapan RSD Asrama Haji Donohudan pada 31 Juli 2021.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Andri Saubani
Sejumlah anggota Brimob Polda Jawa Tengah dan tim K9 Polres Boyolali melakukan patroli di sekitar Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (14/6/2021). Asrama Haji Donohudan akan resmi beroperasi menjadi rumah sakit darurat pada 2 Agustus 2021. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Sejumlah anggota Brimob Polda Jawa Tengah dan tim K9 Polres Boyolali melakukan patroli di sekitar Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (14/6/2021). Asrama Haji Donohudan akan resmi beroperasi menjadi rumah sakit darurat pada 2 Agustus 2021. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan Rumah Sakit Darurt (RSD) Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah siap beroperasi awal Agustus 2021. Asrama Haji Donohudan dialihkan fungsinya menjadi rumah sakit darurat untuk menampung pasien Covid-19 bergejala ringan dan sedang bagi masyarakat Solo Raya, termasuk Solo, Boyolali, Sragen dan Klaten.

"Mudah-mudahan 31 Juli 2021 sudah selesai semua dan alat kesehatan masuk, sehingga 2 Agustus 2021 sudah bisa dioperasikan," kata Basuki dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (27/7) malam.

Baca Juga

RSD di asrama tersebut berada di Gedung Madinah yang memiliki fasilitas isolasi dan treatment pasien Covid-19 berkapasitas total 352 tempat tidur. Basuki mengatakan, fasilitas tersebut terdiri dari 344 tempat tidur perawatan dan delapan tempat tidur high care unit (HCU).

Basuki menambahkan, dari hasil evaluasi PPKM Level 4, Yogyakarta dan sekitarnya serta Solo Raya angka kasusnya masih tinggi termsuk pasien dari Klaten. "Khusus untuk wilayah Solo Raya, Asrama Haji Donohudan diperuntukan bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan sedang," ungkap Basuki.

Renovasi Asrama Haji Donohudan dikerjakan oleh Balai Prasara Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah. Selain itu prosesnya dikerjakan kontraktor pelaksana PT Waskita Karya (Persero) dengan anggaran sebesar Rpn30 miliar dan saat ini progres konstruksinya telah mencapai 40 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement