Selasa 27 Jul 2021 16:50 WIB

Polisi Selidiki Dugaan Pembobolan Rekening BTPN Jenius

Kerugian nasabah mencapai ratusan juta rupiah hanya dalam hitungan menit.

Rep: Ali Mansur / Red: Agus Yulianto
Direktur Tindak Pindana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Pol Helmy Santika bersama Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopemnas Divisi Humas Polri) Brigjen Pol Rusdi Hartono memberikan keterangan. (Ilustrasi)
Foto: Prayogi/Republika.
Direktur Tindak Pindana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Pol Helmy Santika bersama Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopemnas Divisi Humas Polri) Brigjen Pol Rusdi Hartono memberikan keterangan. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Helmy Santika menyampaikan, pihaknya tengah menyelidiki kasus dugaan pembobolan rekening nasabah Jenius Bank BPTN. Dalam perkara ini, kerugian nasabah mencapai ratusan juta rupiah hanya dalam hitungan menit.

“Kasuanya ditangani Polda Metro Jaya cq Polres Metro Jakarta Utara,” kata Helmy, saat dikonfirmasi awak media, Selasa (27/7).

Pada kasus ini, pengakuan dibobolnya rekening di Jenius Bank BTPN ini tersebar melalui akun media sosial Facebook pribadi Wirawan A Candra selaku korbannya. Korban tertipu lewat panggilan melalui nomor WhatsApp +1(225) 240-1221 yang mengaku sebagai call center Jenius. Dia diminta mengisi formulir pada situs jeniusbtpn.com untuk menyesuaikan tarif feesible.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Komisaris Besar Guruh Arif Darmawan mengatakan, tim penyidik tengah mengusut kasus dugaan pembobolan rekening nasabah Jenius Bank BTPN itu. Namun, dia belum bisa membeberkan lebih lanjut mengenai perkara tersebut lantaran masih dilakukan pendalaman. 

Sebab, sejauh ini polisi belum menyimpulkan terkait perkara tersebut. "Sedang dalam penanganan anggota kami. Masih dalam pemeriksaan," kata Guruh.

Kasus ini mencuat usai Wirawan A Candra selaku korban menceritakan kehilangan uang sekitar Rp 241,85 juta. Dana itu berasal dari tabungan aktif sebesar Rp 21,85 juta. Lalu, deposito Rp 220 juta. Ia mengaku tertipu karena ada oknum yang mengaku sebagai call center Jenius Bank BTPN mengatakan bahwa ada penyesuaian tarif feasible. 

Dia diarahkan untuk mengisi formulir pada situs palsu jeniusbtpn.com. "Sampai tahap ini rekening saya sudah tidak bisa saya akses," kata Wirawan dalam unggahannya.

Kemudian, dia memeriksa e-mail dari Jenius BTPN dan diberitahu bahwa telah terjadi transfer puluhan juta rupiah ke rekening milik Nur Baithirifka Kurniawati. Kemudian, ada pengiriman uang ratusan juta rupiah ke rekening sesama Jenius BTPN milik Sri Restuti Wulandari. Pukul 17.04 WIB sampai 19.02 WIB, Wirawan mencoba menghubungi call center Jenius Bank BTPN di nomor 1500365 sebanyak 17 kali untuk meminta blokir akun miliknya dan terduga pelaku. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement