Selasa 27 Jul 2021 16:31 WIB

Tenaga Kerja Asing Balik ke Negara Asal, Bahlil Cari Solusi

Kementerian belum bisa memastikan dampak kepulangan tenaga kerja asing itu.

Rep: Iit Septyaningsih / Red: Agus Yulianto
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
Foto: Prayogi/Republika.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengakui, beberapa tenaga kerja asing pergi dari Indonesia dan kembali ke negara asalnya. Hal itu dikarenakan kasus Covid-19 yang tengah melonjak di Tanah Air.

Kepergian beberapa tenaga asing tersebut, diakui Bahlil menyebabkan dinamika pada perusahaan bersangkutan. "Harus diakui setiap perusahaan yang lagi jalankan operasinya, ketika tenaga ahli pulang, ada dinamika," katanya dalam konferensi pers virtual, Selasa (27/7).

Saat ini, Kementerian Investasi masih mencari solusi mengatasi dinamika itu. "Dinamika ini kita harus bagaimana mediasi mereka untuk bisa selesaikan," ujar dia.

Maka, lanjut Bahlil, kementerian belum bisa memastikan dampak kepulangan tenaga kerja asing itu terhadap realisasi investasi kuartal III 2021. "Kita tanya dulu ke mereka (perusahaan) apa masalahnya dan solusi yang bisa dibuat, kasih kami kesempatan sedikit mendeteksi perusahaan mana saja yang tenaga asingnya balik dan bagaimana agar cepat mereka datang," tuturnya.

Sebelumnya, Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan, realisasi investasi pada kuartal II 2021 sebesar Rp 223 triliun. Angka itu naik 16,2 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 191,9 triliun.

Sementara, jika dibandingkan kuartal I 2021, realisasi investasi tersebut naik 1,5 persen dari Rp 219,7 triliun. "Realisasi investasi kuartal II 2021 sejak kuartal II 2020 jauh lebih baik. Investor dalam dan luar negeri sudah terbiasa dengan keadaan Covid-19. Biasanya, pengusaha kalau hadapi kondisi baru bingung, tapi seiring berjalannya waktu, mulai ada penyelesaian," ujar Bahlil.

Berikutnya, lanjut dia, Penanaman Modal Asing (PMA) pada kuartal II 2021 sebesar Rp 116,8 triliun atau 52,4 persen. Jumlah tersebut naik 4,5 persen dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar Rp 111,7 triliun dan meningkat 19,6 persen dibandingkan kuartal II 2020 yang sebesar Rp 97,6 triliun. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement